Senin, 16 April 2012

Kebutuhan Istirahat Ibu Hamil



KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR pada IBU HAMIL

Pada saat hamil, ibu hamil akan merasa letih pada minggu-minggu awal kehamilan atau beberapa minggu terakhir dimana ibu hamil menanggung beban berat yang bertambah. Maka ibu hamil memerlukan istirahat dan tidur semakin banyak dan sering.

ISTIRAHAT
Istirahat merupakan keadaan yang tena, relaks tanpa tekanan emosional dan bebas dari kegelisahan (ansientas). Ibu hamil memerlukan istirahat paling sedikit 1 jam pada siang hari dengan kaki ditempatkan lebih tinggi dari tubuhnya. Istirahat sangat bermanfaat bagi ibuhamil agar tetap kuat dan tidak mudah terkena penyakit.mengemukakn ciri-ciri yang dialami seseorang berkaitan dengan istirahat, sebagian besar orang dapat istirahat sewaktu mereka :
1.        Merasa behwa segala sesuatu sedang dapat diatasi
2.        Merasa diterima
3.        Mengetahui apa yang sedang terjadi
4.        Bebas dari gangguan dan ketidaknyamanan
5.        Mempunyai rencana-rencana kegiatan yang memuaskan
6.        Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan
Relaksasi adalah membebaskan piiran dan bedan dari ketegangan yang dengan sengaja diupayakan dan dipraktikkan. Untuk memperoleh relaksasi sempurna, ada beberapa syarat yang harus dilakukan, yaitu :
1.        Tekuk semua persendian dan pejamkan mata
2.        Lemaskan seluruh otot-otot tubuh, termasuk otot-otot wajah
3.        Lakukan pernapasan secara teratur dan berirama.
4.        Pusatkan pikiran anda pada irma pernapasan atau pada hal-hal yan menenangkan
5.        Apabila pada saat itu, keadaan menyilaukan atau gaduh; tutuplah mata dengan saputangan dan tutupah telinga degan bantal
6.        Pilih posisi relaksasi yang menurut anda paling menyenangkan
Waktu terbaik untuk melakukan relaksasi adalah tiap hari setelah makan siang, pada awal istirahat sore, serta malam sewaktu mau tidur.
Posisi relaksasi yang dapat dilakukan  :
a.        Posisi relaksasi dengan telentang
Berbaring telentang, kedua tungkai kaki lurus dan terbuka sedikit, kedua langanrileks disamping. Dibawah lutut dan kepala diberi bantal. Pejamkan mata, lemaskan seluruh tubuh, tenang dan lakukan pernapasan yang teratur dan berirama.
b.        Posisi relaksasi dengan berbaring miring.
Berbaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, di bawah kepala diberi bental dan dibawah perut pun sebaiknya diebri bantal, agar perut tidak mengantung. Pejamkan mata, teang, dan atur pernapasan dengan teratur dan berirama.
c.         Posisi relaksasi dalam keadaan berbaring telentang
Kedua lutut ditekuk. Berbaring telentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan disamping  telinga, tutuplah mata dengan tenang. Posisi ini dapat dilakukan selama akhir kala I.
d.        Posisi relaksadsi dengan duduk.
Duduk membungkuk, kedua lengan di atas sandaran kursi atau diatas tempat tidur. Jika duduk menghadap tempat tidur. Kedua kaki tidak boleh menggantung. Posisi ini dapat dilakukan selama kala I, sebelum naik ke tempat bersalin.
Keempat posisi tersebut diatas dapat dipergunakan selama ada his dan pada saat itu anda harus dapat mengonsentrasikan diri pada irama pernapasan atau pada sesuatu yang menengkan. Sangat dianjurkan untuk tidak memperhatikan nyeri his.

TIDUR
Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar yang dialami seseorang yang dapat di bangunkan kembali dengan indra / rangsangan yang cukup. Tidur ditandai dengan aktivitas fisik minimal, tingkatkan kesadaran yang bervariasi. Perubahan-perubahan proses fisiologis tubuh dan penurunan respon terhadap rangsangan dari luar. Tujuan tidur secara jelas tidak diketahui namun diyakini tidur diperlukan untuk menjaga keseimbangan mental emosional dan kesehatan.
1.        Cara dan posisi tidur ibu hamil yang baik
·           Ibu hamil sebaiknya tidur dengan posisi miring ke kiri daripada miring kekanan atau terlentang agar tidak mengganggu aliran darah di rahim. Dengan posisi demikian, rahim tidak menekan vena cava dan uorta abdominalis. Apabila aliran darah ke arah rahim dan selanjtnya ke janin langsung baik., otomatis aliranm zat-zat nutrisi yang dibawa darah ke janin pun akan lancar. Ini berarti , proses pertumbhan dan perkembangan janin diharapkan berjalan normal.
·           Sebaiknya ibu hamil tidur dengan posisi kepala agak tingi. Hindari psisi tidur datar, tekanan rahim pada paru-paru semakin besar dan membuat sesak. Seandainya terjadi sesak nafas berlatih pernafasan dengan cara menarik menahan dan mengeluarkan nafas seperti biasa dilakukan pada senam bumil di usia 6 – 7 bulan.
·           Jika ibu suka tidur terlentang, taruhlah nbantal dibawah bahu dan kepala untuk menghindari pengumpulan darah pada kaki.
·           Untuk ibu hamil dengan oedema di kaki dianjurkan tidur dalam posisi kaki tinggi dari pada kepala agar sirkulasi darah dari stremitas bwah beredar ke bagian tubuh diatasnya.
·           Pada waktu hamil sebaiknya meletakkan tungkai diatas bantal sehingga tungkai terganjal setara dengan tinggi pinggang.
·           Jika hendak bangun dari posisi tidur, sebaiknya hindari perubahan posisi secara tiba-tiba. Bangun jangan tergesa-gesa karena dapat membuat pusing. Selain itu perut akan terasa tegang, sakit dan menimbulkan kontraksi. Jadi jika hendak bangun tidur gulingkan badan ke sisi tempat tidur secara perlahan. Selanjutnya gunakan satu tangan menahan tubuh untuk membantu posisi duduk dan kedua kaki diayunkan turun ke sisi tempat tidur. Setelah itu duduk beberapa menit baru angkat tubuh dengan bantuan kedua tangan yang menekan tempat tidur untuk posisi berdiri.
2.        Waktu yang diperlukan untuk tidur
·           Tidur siang
Tidur siang menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Tidur siang dilakukan kurang lebih selama 2 jam dan dilakukan lebih sering dari pada sebelum hamil. Tidur siang dilakukan setelah makan siang tetapi tidak langsung tdur agar bumil tidak merasa mual. Tidur siang dilakukan untuk mengistirahatkan tubuh dan fisik serta pikiran ibu hamil.
·           Tidur malam
Bumil hendaknya lebih banyak tidur pada malam hari selam ± 8 jam. Bumil sebaiknya tidur lebih awal dan jangan tidur terlalu malam karena dapat menurunkan TD bumil.


3.        Tempat tidur
Saat hamil hendaknya jangan tidur pada tempat tidur yang terlalu tinggi agar tidak mempersulit pada saat bumil naik ke tempat tidur. Tempat tidur diusahakan senyaman mungkin misalnya menggunakan kasur yang tidak terlalu keras
4.        Pakaina saat tidur
Saat tidur dianjurkan menggunakan baju tidur yang longgar dan berbahan halus serta tidak membuat panas.

TANDA-TANDA KLINIS KURANG ISTIRAHAT DAN TIDUR
Ada beberapa tanda klinis yang perlu diketahui bidan terhadap pasien yang kurang istirahat atau tidur, yaitu :
1.        Pasien mengungkapkan rasa capai
2.        Pasien mudah tersinggcung dan kurang santai
3.        Warna kehitam-hitaman disekitar mata, konjungtiva merah
4.        Apatis
5.        Sering kurang perhatian
6.        Pusing
7.        Mual
Apabila gangguan tidur atau kurang istirahat ini berlangsung lama, maka dapat terjadi gangguan tubuh.
Beberapa tanda gangguan tidur yang perlu diperhatikan :
1.        Perubahan kepribadian
2.        Rasa capai meningkat
3.        Gangguan persepsi
4.        Halusinasi gangguan atau pendengaran
5.        Bingung dan disorientasi terhadap tempat dan waktu
6.        Koordinasi menurun
7.        Bicara tidak jelas

Faktor-faktor yang mempengaruhi mudah tidaknya ibu hamil tidur :
1.        Masalah yang dialami ibu hamil, misalnya mengenai masalah aktiitas kerja ibu, masalah kehamilan dll.
2.        Stress yang dialami ibu hamil akibat dari kehamilan dan masalah lainya.
3.        Faktor kecemasan pada ibu hamil
4.        Faktor ekonomi keluarga yang menyebabkan kecemasan pada diri ibu
5.        Faktor sosial da budaya, misalnya penerimaan dari keluarga, keadaan lingkungan sekitar, kebudayaan yang ada dilingkungannya.
6.        Keadaan di lingkungan sekitar ibu hamil, misalnya ketenangan lingkungan, masyarakt sekira dll.
7.        Faktor agama, misalnya tingkat kereligiusan ibu hamil dan keluarga.

Upaya-upaya untuk mangatasi ibu hamil sulit tidur :
1.        Jika ibu hamil sulit tidur karena memikirkan masalahnya, langkah pertama untuk mengatasinya adalah mencari pokok penyebab permasalahan dan mengatasi masalah tersebut, menceritakan masalah tersebut kepada orang terdekatnya, misaklnya : suami, keluarga, teman atupun bidan dan jika permasalahanya belum dapat diselesaikan, maka bisa berkonsultasi dengan psikolog atau psiater
2.        Mendengarkan musik klasik atau slow
3.        Membaca buku dan bacaan lainnya
4.        Minum susu sebelum tidur
5.        Berendam di air hangat adan pijat untuk merilekskan otot
Ada dua macam tidur yaitu REM (Rapid Eye Movement = gerakan mata cepat) dan tidur NREM (Non Eye Mevement = gerakan mata tidak cepat)
Tidur REM merupakan tidur dalam kondisi aktif atau tidur paradoksial yang ditandai dengan :
1.        Mimpi yang bermacam-macam
2.        Otot-otot kendor
3.        Kecepatan jantung dan pernafasan tkidak teratur, sering lebih cepat
4.        Perubahan tekanan darah
5.        Gerakan otot tidak teratur
6.        Gerakan mata cepat
7.        Pembesaran steroid
8.        Sekresi lambung meningkat

Saraf-saraf simpatetik berkerja selam tidur REM. Dalam tidur REM diperkirakan terjadi proses penyimpanan secara mental yang digunakan sebagai pelajaran, adaptasi psikologis dan memori.
Tidur NREM merupakan tkidur yang nyaman dan dalam tidur gelombang pendek karena gelombang otak selama NREM lebih lambat daripada gelombang alfa dan beta (&) pada ,orang yang sadar atau tidak dalam keadaan tidur.
Tanda-tanda orang tidur NREM :
1.        Mimpi berkurang
2.        Keadaan istirahat
3.        Tekanan darah turun
4.        Kecepatan pernafasan turun
5.        Metabolisme turun
6.        Gerakan mata turun

Tidur NREM mempunyai 4 tahap ditandi dengan gelombang otak.
1.        Tahap 1
Merupakan tahap transisi berlangsung selama 5 menit yang mana seseorang beralih dari sadar menjadi tidur. Seseorang merasa kabur dan relaks, mata bergerak ke kanan dan kiri, kecepatan jantung dan pernafasan turun secara jelas. Gelombang alpha sewaktu seseorang masih sadar berganti dengan gelombang beta yang lebih lambat. Pada tahap ini seseorang mudah dibangunkan   
2.        Tahap 2
Merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menerus menurun. Mata masih bergerak-gerak, kecepatan jantung dan pernafasan turun dengan jelas, suhu tubuh dan metabolisme menurun. Gelombang otak ditandai dengan “Sleep Spindles” dan gelombang K Kompleks. Tahap II berlangsung pendek dan berakhir dalam waktu  
3.        Tahap 3
Pada tahap ini kecepatan jantung, pernafasan serta proses tubuh berlanjut mengalami penurunan akibat dominasi sistim saraf para simpatik. Seorang menjadi lebih baik dibangunkan. Gelombang otak menjadi lebih teratur dan terdapat penambahan gelombang delta yang lambat.
4.        Tahap 4
Merupakan tahap tidur dalam yang ditandai dengan predominasi gelombang delta yang melambat. Kecepatan jantung dan pernafasan turun. Seseorang dalam keadaan rileks, jarang bergerak dan sulit dibangunkan. Selama tidur seseorang mengalami empat sampai enam kali siklus tidur dalam waktu 7-8 jam. Siklus tidur sebagian besar merupakan tidur NREM dan berakhir dengan tidur REM.
Pertanyaan
1.        Penambahan yang baik pada tidur itu siang atau malam ?
Jawab          :    menurut sumber yang kami dapat sebaiknya tidur yang siang ditambah 2 jam tetapi semuanya itu terserah dengan kondisi fisik ibu. Bila ibu memang terlalu capek dapat tidur lebih lama di siang hari atau lebih awal di malam hari.
2.        Posisi bagaimana yang baik untuk tidur bagi ibu hamil ?
Jawab          :    sebaiknya ibu tidur posisi miring ke kiri supaya tidak menekan vena cava inkterior dan aorta abdominalis. Sebab uterus berkembang lebih ke arah kanan karena di kiri ada colon sigmoid sehingga diharuskan ibu tidur posisi miring ke kiri.  
3.        Apakah posisi tidur ibu mempengaruhi posisi janin ?
Jawab          :    tidak sebaiknya ibu tidak mengikuti gerak janin. Misalnya anak gerak ke sebelah kiri ibu harus miring ke kanan.
4.        Apakah perbedaan tidur aktif dan tidur pasif ?
Jawab          :    tidur aktif memiliki bermacam-macam mimpi dan tidur pasif mimpi berkurang. Hal lainnya sudah dibahas di makalah.


































DAFTAR PUSTAKA


Endjun, Judi Januadi. 2002. Mempersiapkan Kehamilan Sehat. Jakarta : Puspa Swara
Priharjo, Robert. 1993. Pemenuhan Aktifitas Istirahat Pasien. Jakarta : EGC
Salmah DKK. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC



0 komentar:

Posting Komentar

Beri komentar bijak Anda kepada kami...!!!

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.