ASUHAN KEBIDANAN KEPADA IBU HAMIL DENGAN TANDA-TANDA GAWAT JANIN
I. PENGERTIAN
Gawat janin adalah keadaan / reaksi ketika janin tidak memperoleh oksigen yang cukup.
Gawat janin terjadi jika janin tidak menerima oksigen yang cukup, sehingga mengalami hipoksia. Situasi ini dapat terjadi kronik (dalam jangka waktu lama) atau akut. (Maternal Neonatal, 2002 : 334)
Gawat janin menunjukkan suatu keadaan bahaya yang relatif dari janin yang secara serius dapat mengancam kesehatan janin. (Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi, 1994 : 211)
Kesimpulan :
Gawat janin adalah keadaan janin tidak memperoleh oksigen yang cukup, sehingga mengalami hipoksia dan dapat mengancam kesehatan janin.
II. KLASIFIKASI
- gawat janin sebelum persalinan
v gawat janin kronik
dapat timbul setelah periode yang panjang selama periode antenatal bila status fisiologi dari ibu-janin-plasenta yang ideal dan normal terganggu.
v Gawat janin akut
Suatu kejadian bencana yang tiba – tiba mempengaruhi oksigenasi janin.
- gawat janin selama persalinan
Menunjukkan hipoksia janin tanpa oksigenasi yang adekuat, denyut jantung janin kehilangan varibilitas dasarnya dan menunjukkan deselerasi lanjut pada kontraksi uterus. Bila hipoksia menetap, glikolisis anaerob menghasilkan asam laktat dengan pH janin yang menurun. (Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekkologi, 1994 : 211-213)
III. ETIOLOGI
- insufisiensi uteroplasental akut
a. aktivitas uterus berlebihan-hipertonik akut dapat dihubungkan dengan pemberian oksitosin.
b. Hipotensi ibu
c. Solusio plasenta
d. Plasenta previa dengan perdarahan
- insufisiensi uteroplasental kronik
a. penyakit hipertensi
b. diabetes militus
c. isoimunisasi Rh
- kompresi tali pusat
- anestesia blok paraservikal
- infeksi virus toxoplasmosis
- kehamilan postmatur
- medikasi pada ibu (antropine, sikopolamin, diazepam, fenobarbital, magnesium, analgesiknarkotik)
Gawat janin dalam persalinan dapat terjadi bila :
- persalinan berlangsung lama
- induksi persalinan dengan oksitosin
- ada perdarahan atau infeksi
- insufisiensi plasenta, post term, dan pre-eklampsia
Denyut jantung janin lebih dari 160 kali/menit dalam kehamilan variabilitas dasarnya dan menunjukkan deselerasi lanjut pada kontaksi uterus. Bila Hipoksia menetap glikolisis anaerob menghasilkan asam laktat dengan PH janin yang menurun.
Adapun janin yang beresiko tinggi untuk mengalami gawat janin adalah :
a. Janin yang pertumbuhannya terhambat.
b. Janin dari ibu dengan diabetes melitus.
c. Janin Preterm dan Posterm.
d. Janin dengan kelainan letak.
e. Janin kelainan bawaan atau infeksi.
IV. TANDA-TANDA GAWAT JANIN
Gawat Janin dapat diketahui dari tanda-tanda sbb :
· Frekwensi bunyi jantung janin kurang dari 120 x / menit atau lebih dari 160 x / menit.
· Berkurangnya gerakan janin ( janin normal bergerak lebih dari 10 kali per hari ).
· Adanya air ketuban bercampur mekonium, warna kehijauan ( jika bayi lahir dengan letak kepala ).
Indikasi-indikasi dari kemungkinan gawat janin:
1. Beradikardia, denyut jantung janin (+) yang kurang dari 120 kali/menit.
2. Takikardia, akselerasi denyut jantung janin yang memanjang lebih dari 160x/menit. Dapat dihubungkan dengan demam ibu sekunder terhadap infeksi intrauteri. Prematuritas dan atropin juga di hubungkan dengan denyut jantung dasar yang meningkat.
3. Variabililtas denyut jantung dasar yang menurun, yang berarti depresi sistem syaraf anatomi janin untuk medikasi ibu (atropin, skopopamin, diazepam, fenolbarbitas, magnesium dan analgesic naikotik)
4. Pola deselerasi, deselerasi lanjut menunjukkan hipoksia janin yang disebabkan oleh isufisiensi uteroplasma. Deselerasi yang bervariasi tidak berhubungan dengan uterus adalah lebih sering dan muncul untuk menjalankan kompresi sementara waktu saja dari pembuluh darah umbillikus. Peningkatan hipoksia janin adalah deselerasi lanjut, penurunan variabilitas, bradikaria yang menetap dan pola gelombang sinus.
V. DIAGNOSIS
Gawat janin intrapartum memerlukan diagnosisi dini yang tepat, dapat dilakukan dengan :
1. pemantauan elektronik dengan kardiotografi
Tujuan dasar monitoring kecepatan DJJ secara elektronik untuk mendeteksi tanda-tanda gangguan pada janin.
2. pemeriksaan darah janin
Bila pola kecepatan DJJ mencurigai / mengancam, maka diperjelas dengan pengukuran pH darah dari kulit kepala.
3. pemantauan USG
Pengukuran diameter biparietal secara seri dapat mengungkapkan bukti dini dari retardasi petumbuhan intrauterin. Gerakan pernafasan dan aktivitas janin, dan volume cairan ketuban memberikan penilaian tambahan dari kesehatan janin. Oligohidramnion memberi kesan anomali janin atau retardasi pertumbuhan.
4. pemeriksaan kadar estriol
Kadar estriol dalam darah atau urin ibu memberikan suatu pengukuran fungsi janin dan plasenta, karena pembentukan estriol memerlukan aktivitas dari enzim dalam hati dan kelenjar adrenal seperti dalam plasenta karena kehamilan berlanjut, kadar estriol meningkat. Kadar estriol yang normal merupakan indikator dari unit fungsional fetoplasental normal dan menentramkan.
5. pemeriksaan HPL (Human Placental Lactogen)
HPL dalam darah ibu : 4 mcg / ml atau kurang setelah kehamilan 30 minggu memberi kesan fungsi plasenta yang abnormal dan janin dalam bahaya.
VII. PROGNOSA
Bagi Ibu : Partus Lama, Perdarahan, Infeksi
Bagi Bayi: asfiksia, kematian janin dalam kandungan ( IUFD )
VII. PENATALAKSANAAN
Jika denyut jantung janin diketahui tidak normal, lakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Tergantung faktor penyebab: perubahan posisi yaitu dengan posisi miring kiri dan pemberian O2 3 L/menit membantu mengurangi demam pada maternal dengan hidrasi anti piretik dan tindakan pendinginan.
2. Relaksasi ( menarik nafas panjang untuk menenangkan ibu dan menambah asupan Oksigen)
3. Observasi DJJ tiap 15 menit, apabila dalam 30 menit tidak ada perbaikan keadaan janin, segera kolaborasi dengan dokter obgyn.
4. Jika sebab dari ibu diketahui (seperti demam, obat-obatan) mulailah penanganan yang sesuai dengan kondisi ibu:
a. Istirahat baring
b. Banyak minum (rehidrasi)
c. Kompres untuk menurunkan suhu tubuh ibu
d. Memberi obat antipiretik
5. Jika sebab dari ibu tidak diketahui dan denyut jantung janin tetap abnormal sepanjang paling sedikit 3 kontraksi, lakukan pemeriksaan dalam untuk mencari penyebab gawat janin:
a. Jika terdapat perdarahan dengan nyeri yang hilang timbul atau menetap, pikirkan kemungkinan solusio plasenta.
b. Jika terdapat tanda-tanda infeksi (demam, sekret vagina berbau tajam) berikan anti biotik untuk amnionitis.
c. Jika tali pusat terletak di bawah janin atau dalam vagina lakukan penanganan prolaps tali pusat.
6. Jika denyut jantung janin tetap abnormal atau jika terdapat tanda-tanda lain gawat janin (mekonium kental pada cairan amnion, rencanakan persalinan).
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU G... P...... Hamil ..... minggu I / T / H
Inpartu dengan Gawat Janin kala .... fase....
Tempat :
Tanggal/waktu :
Pengkaji :
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
Umur : semakin tua usia ibu semakin berpotensi terjadi gawat janin
Pekerjaan : berat / ringannya pekerjaan dapat mempengaruhi keadaan janin
2. Keluhan utama
Ibu mengtakan hamil anak ke ...(primi/multi) usia kehamilan ... bulan, kenceng-kenceng sejak jam ..., tanggal ... dan keluar lendir bercampur darah jam ..., tanggal... dan ibu mengeluh gerakan janin berkurang / menurun atau berlebihan sejak ...
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini sedang menderita atau tidak sedang menderita penyakit menular (hepatitis B, TBC, PMS), penyakit menurun (DM, Hipertensi / Hipotensi, Asma), penyakit sistemik (Penyakit jantung, ginjal).
Penyakit yang berhubungan dengan terjadinya gawat janin :
Ibu menderita penyakit DM
Ibu menderita penyakit hipertensi dan hipotensi
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita / pernah menderita penyakit menular (hepatitis B, TBC, PMS), penyakit menurun (DM, Hipertensi / Hipotensi, Asma), penyakit sistemik (Penyakit jantung, ginjal).
Penyakit yang berhubungan dengan terjadinya gawat janin :
Ibu menderita penyakit DM
Ibu menderita penyakit hipertensi dan hipotensi
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga ibu maupun suami ada atau tidak ada yang menderita penyakit menular (hepatitis B, TBC, PMS), penyakit menurun (DM, Hipertensi / Hipotensi, Asma), prnyakit sistemik (Penyakit jantung, ginjal). Dan ibu mengatakan tidak ada riwayat kehamilan kembar.
Penyakit yang berhubungan dengan terjadinya gawat janin :
Ibu menderita penyakit DM
Ibu menderita penyakit hipertensi dan hipotensi
6. Riwayat Menstruasi
Tidak berpengaruh
HPHT : ..........
HPL : preterm / aterm / posterm
7. Riwayat Pernikahan
Tidak berpengaruh
8. Riwayat Obstetri
Multiparitas
Usia kehamilan
Riwayat plasenta previa, solusio plasenta, perdarahan antepartum, kehamilan postmature, dan kelainan letak
- Riwayat Kehamilan Sekarang
TM I : .... x di BPS/posyandu/puskesmas/ rumah sakit, keluhan : hipertensi/hipotensi
HE : istirahat yang cukup, gizi ibu hamil
Terapi : Fe, Vit C, kalk
TM II : .... x di BPS/posyandu/puskesmas/ rumah sakit, keluhan : hipertensi/hipotensi
HE : istirahat yang cukup, gizi ibu hamil, tanda bahaya kehamilan
Terapi : Fe, Vit C, kalk
TM III : .... x di BPS/posyandu/puskesmas/ rumah sakit, keluhan : hipertensi/hipotensi
HE : istirahat yang cukup, gizi ibu hamil,tanda-tanda persalinan
Terapi : Fe, Vit C, kalk
Imunisasi TT : ...
merasakan gerakan janin mulai UK .... , Frekuensi .... x/hari
Terapi yang di dapat seperti : antropine, sikopolamin, diazepam, fenobarbital, magnesium, analgesiknarkotik
10. Riwayat KB
Tidak berpengaruh
11. Pola kebiasaan sehari-hari
Nutrisi :
selama hamil : bila asupan nutrisi ibu berlebihan menyebabkan bayi besar sehingga memungkinkan terjadinya partus lama, pastus macet atau kelainan letak sehingga dapat menyebabkan gawat janin
selama inpartu : bila asupan nutrisi kurang dapat menyebabkan tenaga ibu tidak kuat sehingga tidak dapat meneran dengan adekuat dan dapat menyebabkan partus lama lalu menyebabkan gawat janin.
BAK :
selama inpartu : kapan terakhir kali ibu BAK, bila kandung kemih penuh maka akan menyebabkan penurunan kepala lambat
Aktifitas :
selama hamil : aktifitas ibu yang terlalu berat dapat menyebabkan gawat janin
12. Riwayat Psikososial
Tidak berpengaruh
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik-pucat
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :TD : rendah (< 120/80) atau tinggi (> 120/80)
Nadi : dbn (80-90x / menit) - meningkat
RR : dbn (20-24 x / menit) TB : > 145 cm
Suhu : dbn (36,5-37,5°C) BB : Sebelum hamil : ... kg
Sesudah hamil : ... kg
Ukuran lila : > 22 cm
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : rambut bersih, rontok -, benjolan -
Muka : pucat -, oedema -, cloasma gravidarum -
Mata : sklera putih, conjungtiva merah muda
Hidung : simetris, bersih, benjolan -, sekret -
Gilut : bibir lembab, bersih, pucat -, stomatitis -, lidah bersih, ginggivitis -, caries gigi -
Telinga : simetris, bersih
Leher : pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe - , bendungan vena jugularis -
Dada : simetris, mamae bersih, mamae tegak, hiperpigmentasi areola dan papila mamae +/+, puting susu menonjol +/+, retraksi -, benjolan -/-, colostrum -/-, ronchi -, wheezing -
Abdomen :
striae gravidarum -, linea nigra +, pembesaran memanjang sesuai UK / lebih kecil dari normal.
LI : TFU 3 jari di bawah Px (...cm), teraba lunak, kurang bundar, kurang melenting pada bagian fundus (bokong) TBJ : ....gram
LII : teraba bagian keras memanjang di kiri / kanan (puka / puki)
LIII : teraba keras, bundar, dan melenting di bagian perut bawah (preskep) LIV : kepala masuk PAP, ..../....
HIS : Hipertonik / Hipotonik
DJJ : < 100x/menit atau > 160x/menit
Genitalia : bersih/ada bloodslym, oedema -, fluor albus -, varices –
VT: u/v tidak oedem dan tidak varices, portio lunak, eff ..., Ø ...cm, ketuban ... (jika pecah, jam berapa; warna), bagian terendah ..., denominator ....,molase ..., Hodge ..., ada bagian yang menumbung atau tidak
Anus : hemorroid -
Ekstrimitas: atas : simetris, oedema -
bawah: simetris, oedema -, varices –
3. Pemeriksaan penunjang
Hb : 12gr%
Gol.dar : AB
USG : plasenta difundus, preskep, DJJ : 180x/menit,
II. INTERPRETASI DATA DASAR
1. Dx : Ibu G ... P ..... hamil aterm I/T/H inpartu kala I, fase aktif dilatasi maksimal dengan gawat janin.
Ds : Ibu mengatakan hamil anak ke ... (multi/primi) usia kehamilan ... bulan, kenceng-kenceng sejak jam ..., tanggal ... dan keluar lendir bercampur darah jam ..., tanggal..., keluar cairan + / - dari kemaluannya (jika + = jam ... tgl ..., warna, bau) dan ibu mengeluh gerakan janin berkurang / menurun atau berlebihan sejak ...
HPHT : ...........
HPL : aterm
Do : TD : rendah (< 120/80) atau tinggi (> 120/80)
Nadi : dbn (80-90x / menit) - meningkat
RR : dbn (20-24 x / menit) TB : > 145 cm
Suhu : dbn (36,5-37,5°C) BB : Sebelum hamil : ... kg
Sesudah hamil : ... kg
Ukuran lila : > 22 cm
Abdomen : striae gravidarum -, linea nigra +, pembesaran memanjang sesuai UK
LI : TFU 3 jari dibawah Px (32 cm), teraba lunak, kurang bundar, kurang melenting (bokong) TBJ = 3100 gram
LII : teraba bagian keras memanjang di kiri / kanan (puka / puki) dan teraba bagian kecil di sebelah yang lain
LIII : teraba keras, bundar, dan melenting di bagian perut bawah (preskep) LIV : kepala masuk PAP 3/5
HIS : 2 x 10’, 20’’ atau 5 x 10’, 50’’
DJJ : 80 x/menit atau 180x/menit
VT : u/v tidak oedem, tidak varices, portio lunak, eff 75 %, Ø 6 cm, ketuban (+), preskep, UUK jam 11 atau jam 1, hodge II, molase 0, tidak ada bagian kecil yang menumbung
Pemeriksaan penunjang :
2. Dx : Ibu G ...P ..... hamil aterm I/T/H inpartu kala II dengan gawat janin. (diambil untuk Askeb Konsep)
Ds : Ibu mengatakan kenceng-kencengnya makin sering dan ibu merasa ingin BAB
HPHT : ..........
HPL : aterm
Do : TD : rendah (< 120/80) atau tinggi (> 120/80)
Nadi : dbn (80-90x / menit) - meningkat
RR : dbn (20-24 x / menit) TB : > 145 cm
Suhu : dbn (36,5-37,5°C) BB : Sebelum hamil : ... kg
Sesudah hamil : ... kg
Ukuran lila : > 22 cm
Abdomen : striae gravidarum -, linea nigra +, pembesaran memanjang sesuai UK .
LI : TFU 3 jari dibawah Px (32 cm), teraba lunak, kurang bundar, kurang melenting (bokong) TBJ = 3100 gram
LII : teraba bagian keras memanjang di kiri / kanan (puka / puki) dan teraba bagian kecil di sebelah yang lain
LIII : teraba keras, bundar, dan melenting di bagian perut bawah (preskep) LIV : kepala masuk PAP 4/5
HIS : 2 x 10’, 20’’ atau 5 x 10’, 50’’
DJJ : 80 x/menit atau 180x/menit
VT : u/v tidak oedem, tidak varices, portio tidak teraba, eff 100 %, Ø 10 cm, ketuban (- jam ..., tgl ..., warna, bau ), preskep, UUK jam 12, hodge IV, molase 0, tidak ada bagian kecil yang menumbung
vulva dan anus membuka, perineum menonjol
Pemeriksaan penunjang :
3. Dx : Ibu G ... P ..... hamil prematur inpartu kala I, fase aktif dilatasi maksimal dengan gawat janin.
Ds : Ibu mengatakan hamil anak ke ... (multi/primi) usia kehamilan ... bulan, kenceng-kenceng sejak jam ..., tanggal ... dan keluar lendir bercampur darah jam ..., tanggal..., keluar cairan + / - dari kemaluannya (jika + = jam ... tgl ..., warna, bau) dan ibu mengeluh gerakan janin berkurang / menurun atau berlebihan sejak ...
HPHT : ...........
HPL : preterm
Do : TD : rendah (< 120/80) atau tinggi (> 120/80)
Nadi : dbn (80-90x / menit) - meningkat
RR : dbn (20-24 x / menit) TB : > 145 cm
Suhu : dbn (36,5-37,5°C) BB : Sebelum hamil : ... kg
Sesudah hamil : ... kg
Ukuran lila : > 22 cm
Abdomen : striae gravidarum -, linea nigra +, pembesaran memanjang sesuai UK
LI : TFU pertengahan pusat Px (28 cm), teraba lunak, kurang bundar, kurang melenting (bokong) TBJ = 2635 gram
LII : teraba bagian keras memanjang di kiri / kanan (puka / puki) dan teraba bagian kecil di sebelah yang lain
LIII : teraba keras, bundar, dan melenting di bagian perut bawah (preskep) LIV : kepala masuk PAP 3/5
HIS : 2 x 10’, 20’’ atau 5 x 10’, 50’’
DJJ : 80 x/menit atau 180x/menit
VT : u/v tidak oedem, tidak varices, portio lunak, eff 75 %, Ø 6 cm, ketuban (+), preskep, UUK jam 11 atau jam 1, hodge II, molase 0, tidak ada bagian kecil yang menumbung
Pemeriksaan penunjang :
4. Dx : Ibu G ...P ..... hamil prematur inpartu kala II dengan gawat janin.
Ds : Ibu mengatakan kenceng-kencengnya makin sering dan ibu merasa ingin BAB
HPHT : ..........
HPL : preterm
Do : TD : rendah (< 120/80) atau tinggi (> 120/80)
Nadi : dbn (80-90x / menit) - meningkat
RR : dbn (20-24 x / menit) TB : > 145 cm
Suhu : dbn (36,5-37,5°C) BB : Sebelum hamil : ... kg
Sesudah hamil : ... kg
Ukuran lila : > 22 cm
Abdomen : striae gravidarum -, linea nigra +, pembesaran memanjang sesuai UK .
LI : TFU pertengahan pusat Px (28 cm), teraba lunak, kurang bundar, kurang melenting (bokong) TBJ = 2635 gram
LII : teraba bagian keras memanjang di kiri / kanan (puka / puki) dan teraba bagian kecil di sebelah yang lain
LIII : teraba keras, bundar, dan melenting di bagian perut bawah (preskep) LIV : kepala masuk PAP
HIS : 2 x 10’, 20’’ atau 5 x 10’, 50’’
DJJ : 80 x/menit atau 180x/menit
VT : u/v tidak oedem, tidak varices, portio tidak teraba, eff 100 %, Ø 10 cm, ketuban (- jam ..., tgl ..., warna, bau ), preskep, UUK jam 12, hodge IV, molase 0, tidak ada bagian kecil yang menumbung
vulva dan anus membuka, perineum menonjol
Pemeriksaan penunjang :
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS / MASALAH POTENSIAL
Bagi Ibu : -
Bagi Bayi :
- Potensial terjadi asfiksia BBL
- Potensial terjadi kematian janin dalam kandungan ( IUFD ) karena terjadi gawat janin
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
a. Manajemen partograf diperketat
b. Mempersiapkan resusitasi BBL
c. Kolaborasi dengan dokterr SpOG
d. Mempertahankan keadaan umum ibu
e. Pengaturan posisi semifowler
V. INTERVENSI
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu mengenai kondisi ibu dan janinnya
R/ ibu mengerti tentang keadaan ibu dan janinnya sehingga lebih kooperatif
2. Observasi TTV (Nadi dilakukan setiap 30 menit)
R/ memantau perkembangan kondisi ibu dan janin
3. Observasi CHPB (DJJ dilakukan setiap 15 menit)
R/ memantau keadaan janin dan kemajuan persalinan
4. Atur posisi ibu yaitu miring kiri
R/ memperlancar sirkulasi peredaran darah ibu dan janin
5. Lakukan rehidrasi pada ibu dengan memasang infus RL
R/ memenuhi asupan nutrisi, khususnya cairan tubuh ibu agar tidak terjadi dehidrasi dan pertahanan keadaan umum ibu
6. Berikan oksigen pada ibu yaitu 3L/menit
R/ pemenuhan oksigen pada ibu dan janin
7. Anjurkan ibu untuk mengatur pernafasannya dalam menghirup oksigen
R/ menciptakan keadaan relax pada ibu
8. Jelaskan pada ibu tanda-tanda gawat janin
R/ deteksi dini ibu mengenai terjadinya gawat janin
9. Siapkan peralatan
R/ pertolongan persalinan sesuai standart
10. Kolaborasi dengan dokter obgyn
R/ penanganan lebih lanjut terjadinya gawat janin.
VI. IMPLEMENTASI
Dilakukan sesuai dengan intervensi
VII. EVALUASI
Tanggal......jam......
S : Ibu mengatakan kenceng-kencengnya semakin sering dan ingin BAB
O : TD : 120/80mmHg
Nadi : 80x /menit
RR : 20 x / menit
Suhu : 36,5°C
LI : TFU sesuai usia kehamilan, teraba lunak, kurang bundar, kurang melenting pada bagian fundus (bokong)
LII : teraba bagian keras memanjang di kiri / kanan (puka / puki) dan teraba bagian kecil di sebelah yang lain
LIII : teraba keras, bundar, dan melenting di bagian perut bawah (preskep) LIV : kepala masuk PAP 1/5
HIS : 4x/50 dtk/10 menit
DJJ : 180x/menit
vulva dan anus membuka, perineum menonjol
VT : u/v tidak oedem, tidak varices, portio tidak teraba, eff 100 %, Ø 10 cm, ketuban (- jam ..., tgl ..., warna, bau ), preskep, UUK jam 12, hodge III+, molase 0, tidak ada bagian kecil yang menumbung
A : Ibu G ...P ..... hamil aterm I/ T/ H inpartu kala II dengan gawat janin
P : - Pimpin ibu meneran
- Observasi DJJ dan nadi
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal :………. Jam :…………
S : ibu mengatakan lega karena anak sudah lahir
O : bayi lahir hidup spontan, laki-laki, tanggal….jam….AS : 8-9
Cek fundus : tidak ada janin kedua
Suntik oxytocin 10 unit secara Im
Potong tali pusat
A : Ibu G…P…hamil….mgg I/T/H inpartu kala II
P : Lakukan manajemen aktif kala III
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal :……. Jam :………….
S : ibu mengatakan lega karena plasenta telah lahir
O : plasenta lahir spontan, tanggal….jam….
Melakukan manajemen aktif kala III
A : Ibu P10002 inpartu kala IV
P :Observasi TTV, UC, TFU, Perdarahan, Kandung kemih
Catatan Perkembangan
Tanggal :……………………Jam : …………………….
S : ibu mengatakan perutnya masih terasa mules dan mengeluarkan darah
O : TD : 110/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,7
Rr : 18x/menit
UC : baik
TFU : 2 jari bawah pusat
Kandung kemih : kosong
Perdarahan : 30cc
A : Ibu P10002 inpartu kala IV
P : Observasi TTV, kontraksi, perdarahan. Kandung kemih dan TFU selama 2 - 6jam PP
Pemeriksaan BBL dan pemberian Vit. K, salep mata dan HB0
Ajari ibu masase uterus dan menilai kontraksi
Bersihkan peralatan dan tempat
0 komentar:
Posting Komentar
Beri komentar bijak Anda kepada kami...!!!