Senin, 16 April 2012

Bartholinitis


BARTHOLINITIS

1.        PENGERTIAN
-        Suatu kista duktus bartolin terinfeksi yang disebabkan oleh infeksi gonokolus, basil koliformis / organisme lainya (kedaruratan Obstetri dan Ginekologi : 97)
-        Peradangan mendadak glandula bartholini biasanya disebabkan oleh gonokokus dapat pula oleh bakteri lain. (Ilmu kebidanan : 410)
-        Bartholinitis, adalah suatu jenis penyakit infeksi yang menyerang kelenjar Bartholin yang letaknya ada di sekitar sisi kanan/kiri klitoris.
-        Peradangan bisa terjadi di lubang awal vagina. Ini adalah bagian terluar dari kelamin perempuan. Peradangan pada bagian ini disebut bartholinitis. “Bartholinitis diambil dari kata bartholini, yaitu kelenjar yang terdapat pada bagian mulut lubang vagina. Kelenjar ini biasanya terdapat pada posisi sekitar jam 5 dan 7. Fungsinya sebagai pelumas saat melakukan hubungan seksual
-          Peradangan rahim seringkali diawali oleh peradangan saluran vagina. Peradangan pada bagian ini disebut bartholinitis. Bartholinitis berasal dari kata bartholini, sebuah kelenjar yang terletak pada bagian depan saluran vagina. Selanjutnya, kuman yang berada di saluran vagina ini masuk lebih dalam ke saluran vagina. Jika dibiarkan, maka jumlah kuman semakin bertambah. Dan ketika daya tahan tubuh menurun, kuman secara leluasa menjelajah bagian lain, mulut rahim misalnya, sehingga menimbulkan servisitis. Biasanya, virus yang sering tinggal di daerah mulut rahim adalah Human papilloma virus (HPV). Virus inilah yang menyebabkan infeksi, cikal bakal kanker rahim.
Kondisi yang paling membahayakan adalah jika infeksi di rahim dibiarkan dan menjalar ke dalam rongga panggul hingga menimbulkan radang. Radang panggul terjadi jika mikroba sudah menembus rongga perut. Salah satu mikroba yang senang bermain di sini biasanya adalah Clamedia. Mikroba ini sangat berbahaya, lantaran bisa bersemayam di saluran telur dan menyebabkan penyumbatan. Saluran telur yang tersumbat, menyebabkan sel telur tak bisa keluar, dan menyebabkan infertilitas. Akibatnya, seorang perempuan menjadi sulit hamil.



2.        ETIOLOGI
Penyebab infeksi di oklusi duktus ekskretorius kelenjar, pseudokista bartholini timbul karena retensi pus di dalam duktus ekskretorius (Heller, lus, 1986).
Suatu kista duktus bartholini terinfeksi yang disebabkan oleh infeksi gonokokus basil koliformis atau organisme lain (Ben-zion taber, 1994 : 97).
Sumbatan duktus utama kelenjar bartholini menyebabkan retensi sekresi dan dilatasi. Kelenjar bartholinitis membesar, merah, nyeri dan lebih panas dan daerah sekitarnya. Isi dari dalam berupa nanah dapat keluar melalui duktus atau bila tersumbat (biasanya akibat infeksi), mengumpul didalam menjadi abses.
Adapun faktor resiko yang ibu miliki adalah, pertama frekuensi kontak seksual ibu yang jarang, mengingat suami sering di luar kota. Hal semacam ini seringkali menimbulkan kontak seksual yang amat excited, apalagi bagi pengantin baru seperti ibu. seringkali kemudian foreplay agak dilupakan, akibatnya ketika terjadi penetrasi, lubrikasi belum memadai, sehingga terjadilah iritasi. Iritasi inilah yang kemudian berpotensi untuk berkembang menjadi Bartholinitis.     
Faktor resiko kedua adalah penyakit keputihan yang ibu alami sebelumnya. Mereka yang menderita fluor albus, cenderung memiliki daya tahan jaringan yang lemah, disamping ada microorganism (bakteri, jamur, parasit) yang memudahkan terjadinya acute exacerbation, yaitu munculnya keluhan klinis yang akut.
Kuman yang berada di sana bisa “jalan-jalan” ke wilayah lebih dalam, yaitu vagina. Peradangan di vagina ini sering disebut vaginitis, biasanya diikuti rasa nyeri saat bersenggama. Jumlah kuman pun makin lama makin banyak. Dan ketika daya tahan tubuh semakin menurun, kuman-kuman akan makin leluasa menjelajah bagian lain, mulut rahim misalnya, sehingga menimbulkan servisitis. Biasanya, virus yang sering tinggal di daerah mulut rahim adalah human papilloma virus (HPV). Virus inilah yang menyebabkan infeksi, cikal bakal kanker rahim.
Parahnya, jika terus menjalar, ia juga bisa menimbulkan radang panggul. Radang panggul terjadi jika mikroba sudah menembus rongga perut. Salah satu mikroba yang senang bermain di sini biasanya adalah klamedia. “Mikroba ini sangat berbahaya, lantaran bisa bersemayam di saluran telur dan menyumbat saluran ini. Saluran yang tersumbat ini akan menyebabkan sel telur tak bisa keluar saat pembuahan, dan mengakibatkan kemandulan.


3.        TANDA / GEJALA
-       Data Subjektif     :       nyeri perineum dapat begitu hebat, sehingga pasien tidak mampu duduk atau berjalan nyaman pembengkakan akut yang nyeri terlihat pada tepi lateral bawah orifisium vagina. Iritasi vulva sering menyertai
-       Data Objektif      : pada pemeriksaan vulva terdapat massa berfluktuasi berbatas tegas, steris, lunak sangat nyeri tekan yang terletak lateral dan dapat posterior prenulum labiorum pudendi, yang dikelilingi oleh jaringan merah dan nyeri tekanan jelas. Labia majora sering edematosa (kedaruratan Obstetri dan Ginekologi : 97)
-       Pada sepertiga posterior labia, selalu ada kemerahan unilateral pembengkakan nyeri terutama saat defekasi. Kadang-kadang pus keluar dari duktus ekskretorius (permukaan dalam labium minus) atau perforasi spontan (Gawat darurat Ginekologi dan Obstetri : 1986)
-       Benjolan dispareunia, terasa berat dan mengganggu koitus
-       Ciri lainnya, nyeri saat berhubungan lantaran terjadi pergesekan yang mengakibatkan luka semakin hebat. Penderita radang pada alat reproduksi juga akan merasa tidak nyaman, pegal-pegal dan nyeri di sekitar alat reproduksi, misalnya selangkangan, paha dan panggul. Jika dilakukan pemeriksaan fisik, terlihat vagina berwarna kemerahan.
-       Radang bermula ringan (hanya keputihan), tetapi bisa berubah menjadi berat karena beberapa kondisi. Misalnya, jumlah kuman yang tinggal, keganasan kuman, serta daya tahan penderita. Jika kondisinya kurang baik, dalam jangka dua hari pun radang ringan bisa berubah menjadi berat. Radang berat ditandai rasa terbakar pada vagina, cairan berbau dan terkadang bercampur darah, serta selalu menimbulkan noda di celana dalam.
-        Pada saat tertentu, peradangan akan semakin kondusif. Misalnya, saat haid. "Pada masa ini, daya tahan tubuh biasanya menurun. Akibatnya, rasa nyeri dan keputihan akan lebih hebat.” Darah haid merupakan sumber makanan bagi kuman di vagina. Itulah kenapa, dianjurkan tidak melakukan hubungan seksual saat haid. Sebab jika terdapat peradangan, hubungan seksual akan mengakibatkan pergesekan dan membuat luka semakin luas. Ditambah lagi, kuman semakin banyak karena mendapat banyak “makanan.” Jika terjadi peradangan saat melakukan hubungan seksual, sperma pun bisa rusak karena kuman menyerangnya.
-         Peradangan alat reproduksi memiliki gejala yang berbeda, tergantung penyebabnya. Jika disebabkan oleh jamur, peradangan ditandai oleh sekresi (pengeluaran) cairan encer, yang disertai rasa gatal. Jamur tergolong sebagai mikroba yang berukuran relatif lebih besar, sehingga dapat memicu kerusakan jaringan yang lebih luas. Jamur bisa menyebabkan mulut rahim dan baru berubah menjadi kanker setelah 10 tahun

4.        PATOFISIOLOGI
Gonokokus
Basil koliformis
Organisme lain



Infeksi kelenjar bartholini
Tanda gejala
-       Benjolan
-       Nyeri
-       Dispareuni




Proses perdarahan dalam kelenjar

pus dapat keluar melalui duktus


pus tidak keluar (duktus tersumbat)
Radang jika terjadi berulang


Labia mayora menjadi odem, nyeri tekan (+)
Kista bartholini

Abses bartholini

5.        KOMPLIKASI
·           Ibu hamil dengan bartholinis juga rawan terhadap gonore sehingga anak bayi dapat menderita blenorea neonatorum
·            Bahaya Peradangan Saat Hamil
Daya tahan tubuh pada wanita hamil biasanya akan menurun. Karena itu, infeksi akan semakin berkembang lantaran vagina wanita hamil biasanya lebih lembab. Apalagi, pengobatan pada orang hamil lebih sulit diberikan. Pengobatan harus dilakukan dengan sangat teliti karena berhubungan dengan kondisi janin. Kuman streptococcus bisa menyerang selaput ketuban dan mengakibatkan pecahnya ketuban, bahkan bisa menyerang si bayi. Jika bayi lahir lewat vagina yang memiliki banyak kuman, maka kuman-kuman itu pun akan ikut dengan si bayi. Akibat lain dari peradangan saat hamil, bayi bisa lahir prematur, terjadi penyebaran kuman pada tubuh bayi. Dan jika infeksi parah, bayi dalam rahim bisa meninggal.

6.        PENATALAKSANAAN
-       Diberikan antibiotik yang sesuai (umumnya terhadap klamidia, gonokok, bakteroides dan escherichia coli) bila belum terjadi abses. Jika sudah bernanah, harus dikeluarkan dengan sayatan
-       Jika terbentuk kista tidak besar dan tidak mengganggu, tidak perlu dilakukan apa-apa. Pembedahan berupa ekstirpasi dapat dilakukan bila diperlukan. Yang dianjurkan adalah marsupialisasi yaitu sayatan dan pengeluaran isi kista diikuti penjahitan dinding kista yang terbuka pada kulit vula yang terbuka pada sayatan. Tindakan ini terbukti tak berrisiko dan hasilnya memuaskan. Jika terdapat hubungan keluar yang permanen, infeksi rekoren dapat dicegah
-       Kista yang kecil pada wanita hamil dibiarkan saja dan baru diangkat kira-kira 3 bulan setelah persalinan. Apabila kista sangat besar sehingga dikhawatirkan akan pecah waktu persalinan, maka sebaiknya kista itu diangkat dalam keadaan tenang. Sebelum lahirada kalanya kista yang sangat besar baru diketahui sewaktu wanita sudah dalam persalinan dalam hal demikian dilakukan punksi dan cairan dikeluarkan walaupun ini bukan terapi tahap.
-       Ada dua hal yang ibu perlu lakukan, pertama obati keputihan ibu dengan tuntas, sebaiknya jangan ibu mengulang obat tanpa diperiksa kembali oleh dokter ibu, dan jangan takut untuk menggunakan cairan antiseptik pembersih  vagina, sebab tidak akan mengakibatkan "kekeringan kandungan". Kedua, meski ibu amat kangen pada suami, maupun sebaliknya, tetaplah lakukan dengan lembut agar tidak sampai terjadi iritasi.
-       BERGAYA HIDUP SEHAT
Untuk menghadang radang, berbagai cara bisa dilakukan. Salah satunya adalah gaya hidup bersih dan sehat. Anda bisa memulai dengan disiplin menjalankan aturan di bawah ini:

a.      Makanlah makanan sehat, bergizi dan sesuai porsi Anda. Jika Anda mengalami kegemukan yang menyebabkan paha Anda bertemu satu sama lain, pergesekan pun akan sering terjadi. Akibatnya, bisa timbul luka, sehingga keadaan di sekitar menjadi panas dan lembab. Kuman dapat hidup subur di daerah tersebut.
b.      Jangan memakai celana yang terlalu ketat, karena bisa menimbulkan gesekan.
c.      Pilih pakaian dalam dari katun, karena menyerap keringat. Dengan begitu, daerah vital selalu kering.
d.   Periksakan diri sesegera mungkin jika mengalami keputihan cukup lama. Tak perlu malu datang ke dokter kandungan sekalipun belum menikah. Pasalnya, mikroba yang mengakibatkan keputihan bisa terdapat di mana saja. Misalnya jamur senang bermain di air. Mikroba juga banyak terdapat di toilet umum. Oleh karenanya, berhati-hatilah saat menggunakan toilet umum. Siapa tahu, sebelum Anda, ada penderita radang yang sempat menggunakannya.
e.    Biasakan membersihkan diri setelah buang air besar dengan membasuh dari depan ke belakang. Ini akan menghindari masuknya kuman dari anus ke alat kelamin.
Biasakan membersihkan alat kelamin setelah melakukan hubungan seksual.
f.     Jika tidak dibutuhkan, jangan menggunakan pantyliner (pembalut tipis untuk sehari-hari). Para perempuan seringkali salah kaprah. Ia merasa nyaman jika pakaian dalamnya selalu bersih. Ini artinya ia lebih mementingkan kebersihan pakaian dalamnya daripada daerah vitalnya. Jika ingin menggunakan pantyliner, gantilah sesering mungkin. Kita hidup di daerah tropis yang relatif panas, sehingga tubuh menjadi sering berkeringat dan keadaan di daerah vital pun otomatis menjadi lebih lembab.
g.    Tuhan sudah membuat komposisi yang sempurna pada alat reproduksi kita, sehingga bisa membersihkan diri dan melawan kuman-kuman abnormal. Produk kosmetik pembersih dan pengharum vagina yang banyak diperdagangkan sebetulnya tidak diperlukan. Bahkan, penggunaan yang sembrono bisa membahayakan kuman lactobasilus. Padahal, kuman ini berfungsi menjaga keasaman vagina tetap pada PH 3. Dalam keadaan asam, vagina bisa membersihkan diri secara alami dan melawan kuman-kuman abnormal. Misalnya, setelah melakukan hubungan seksual, sperma yang bersifat basa akan mengakibatkan keasaman berubah. lactobasilus akan segera menyeimbangkannya kembali.
h.    Yang paling penting, hindari melakukan hubungan seksual dengan pasangan berganti-ganti. Ingat, kuman juga bisa berasal dari pasangan Anda. Jika pasangann berganti-ganti, tidak gampang mendeteksi siapa yang menulari Anda. Peradangan sangat berhubungan dengan penyakit menular seksual dan tingkah laku seksual bebas.































DAFTAR PUSTAKA
Suryadi, S. 2005. Hati – Hati Radang Vagina Bisa Disebabkan Kanker Rahim. http://www.menstruasi.com/_tips_n_info/article.php?article_id=136. Tanggal akses 06 November 2008.

­­­Kusmarjadi, Didi. 2008. Bartholinitis. http://konsultasi-spesialis-obsgin.blogspot.com/2008/10/bartholinitis.html . Tanggal akses 06 November 2008.

Taber, Ben-Zion. 1994. Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC

Wijaya, Andik.2003.Bartholinitis.

Wiknjosasro, Hanafi. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBP-SP






.















ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU P10001 dengan ABSES BARTHOLINI

Tempat Pengkajian............
Tanggal dan Jam ...........
Pengkaji ......

I.              PENGKAJIAN
A.    DATA SUBYEKTIF
1.      Biodata
2.      Keluhan Utama
Ibu mengatakan merasakan seperti ada benda berat disamping lubang kemaluannya terasa nyeri dan panas
3.      Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan merasakan seperti ada benda berat disamping lubang kemaluannya jika berjalan terasa ada benda berat di kemaluannya
4.      Riwayat Kesehatan Dahulu
Dapat terjadi pada ibu yang memiliki penyakit-penyakit kelamin (gonorea, sifilis, ulkus molle, limfogranuloma venerim dan granuloma inguinale), tuberkulosis, vulvitis, herpes genitalis, kondiloma akuminatim dan vulvitis
5.      Riwayat Kesehatan Keluarga
Terjadi pada riwayat keluarga / suami dengan PMS & PHS
6.      Riwayat Menstruasi
Flour albus         : ada
7.      Riwayat Perkawinan
Status perkawinan         :  tidak berpengaruh
Istri ke                           :  1 (ibu juga tidak berganti-ganti pasangan)
Lama perkawinan          :  tidak berpengaruh
8.      Riwayat Obstetri
Tidak berpengaruh
9.      Riwayat KB
Pemakaian kondom dapat mencegah penularan PMS
10.  Pola Kebiasaan Sehari-hari
Nutrisi               : nutrisi jelek
Eliminasi           : ibu takut untuk kencing karena terasa sangat nyeri pada kemaluannya
Istirahat             :  tidak berpengaruh
Aktifitas seksual  : jika coitus dengan ganti-ganti pasangan / coitus dengan penderita PMS, ibu akan tertular, potensial bartholinitis
Personal Hygiene           : terjadi pada wanita yang mempunya pola personal Hygiene yang kurang, dan lingkungan yang tidak bersih.

B.     DATA OBYEKTIF
1.      Pemeriksaan Umum
Kesadaran umum   :  lesu
Kesadaran              :  composmentis
BB                         :  berpengaruh,obesitas menyebabkan paha saling bertemu satu sama lain sehingga sering terjadi pergesekan akibatnya timbul luka sehingga keadaan disekitar menjadi panas dan lembab, kuman dapat hidup subur di daerah tersebut.
TD                         :  dbn
N                            :  dbn
Rr                           :  dbn
T                            :  dbn
2.      Pemerikasaan Fisik
Muka                     :  pucat (-), oedem (-), menyeringai
Mata                      :  konjunctiva merah muda, sklera putih
Gilut                      :  bersih, bibir merah muda
Leher                     :  pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe (+), bendungan vena jugularis (-)
Dada                      :  C/P dbn, payudara : dbn
Abdomen               : dbn
Genitalia                : kel. Bartholin membesar, warna merah, nyeri tekan (+), berbatsan tegas, lunak, labia mayor mangalami pembengkakan
ekstremitas             : dbn
3.      Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium dalam perwarnaan dan biakan bakteri

II.           INTERPRETASI DATA DASAR
Dx :  ibu P10001 dengan abses batholin
Ds   :  Ibu mengatakan memiliki 1 anak, mengeluh merasakan panas dan nyeri di samping lubang kemaluannya. Jika berjalan, merasakan seperti ada benda berat / benjolan disamping lubang kemaluannya
Do  :  ibu tampak lesu, menyeringai
         Genitalia : kelenjar bartholin mebesar, labia mayora membengkak, kel. Bartholin berwarna merah, berbatas tegas, lunak, nyeri tekan (+) pada lateral dan dekat posterior prenulum labiorum pudendi

III.        ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
-

IV.        INDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-

V.           INTERVENSI
1.      Jelaskan kepada ibu tentang keadaanya
R / ibu lebih mengerti dan lebih kooperatif
2.      Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk tidakan marsupialisasi
R / menghilangkan abses
3.      Kolaborasi dengan laboratorium dalam perwarnaan dan biakan bakteri
R / mengidentifikasi bakteri patogen
4.      Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian analgesik dan antibiotik
R / mengurangi rasa nyeri dan membunuh bakteri patogen
5.      Anjurkan ibu duduk berendam di air hangat
R / memberikan rasa nyaman pada ibu
6.      Ajari ibu cara cebok yang benar
R / mengurangi infeksi bakteri dari anus
7.      Anjurkan pada ibu untuk kontrol ulang setelah tindakan marsupialisasi
      R/ observasi keadaan umum ibu

VI.        IMPLEMENTASI
1.      Menjelaskan kepada ibu tentang kondisinya bahwa terdapat abses didaerah kemaluan ibu dan akan dilakukan tidakan marsoplalisasi yaitu mengeluarkan cairan lalu menjahit kembali
2.      Melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk melakukan tidakan marsupalisasi
3.      Melakukan kolaborasi dengan laboratorium untuk mengidentifikasi bakteri patogen
4.      Melakukan kolaborasi dengan SpOG untuk pemberian analgesik dan antibiotik
5.      Menganjurkan ibu duduk berendam diair hangat
6.      Mangajari ibu cara yang benar dari depan kebelakang dengan menggunakan sabun dan dibilas dengan air bersih
7.      Menganjurkan ibu kontrol ulang 1minggu setelah tindakan marsupialisasi

VII.     EVALUASI
S   :    ibu mengatakan sudah tidak merasakan benjola pada kemaluannya dan terasa sedikit nyeri
O  :    telah dilakukan tindakan marsupialisasi
A  :    ibu P10001 post tindakan marsupialisasi
P   :    anjurxkan untuk kontrol satu minggu lagi















2 komentar:

Anonim mengatakan...

TRIMS, CUKUP LENGKAP, SANTUN DAN CERDAS. SANGAT MEMBANTU SAYA

Unknown mengatakan...

Terimakasih banyak :)

Posting Komentar

Beri komentar bijak Anda kepada kami...!!!

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.