Jumat, 16 November 2012

KEHAMILAN POSTTERM


KEHAMILAN  POSTTERM

BATASAN
Kehamilan postterm adalah kehamilan yang berlangsung  lebih atau sama dengan 42 minggu, atau lebih dari 294 hari, atau lebih dari atau sama dengan 14 hari dari hari perkiraan  persalinan. Batasan postdate dipergunakan untuk kehamilan yang berlangsung lebih dari atau sama dengan 40 minggu, atau melebihi atau sama dengan 280 hari dari hari perkiraan persalinan. Akan tetapi batasan postdate merupakan batasan yang buruk dan sebaiknya tidak dipergunakan.

PATOFISIOLOGI
Kebanyakan penyebab kehamilan postterm adalah kesalahan dalam menentukan usia kehamilan, oleh karena kesalahan dalam mengingat kembali HPHT atau karena ovulasi yang mundur. Faktor risiko yang berkaitan dengan postterm adalah:
a)      HPHT yang salah
b)      Riwayat kehamilan post term
c)      Nuliparitas
d)     Siklus haid yang panjang, lebih dari 28 hari, tanpa konfirmasi USG pada awal kehamilan
e)      Defisiensi sulfatase plasenta
f)       Janin anencephalus (jika tidak disertai adanya hidramnion)
g)      Janin laki-laki

INSIDENSI
Kejadian kehamilan postterm sekitar 7%. Menurut Divon dan Feldman-Leidner (2008) kejadiannya berkisar antara 4 sampai 19%. Kejadian kehamilan postterm dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: tingkat pendidikan masyarakat, frekuensi persalinan preterm, frekuensi induksi persalinan, frekuensi bedah sesar elektif, pemakaian ultrasonografi untuk menentukan usia kehamilan, batasan kehamilan postterm itu sendiri (umur kehamilan 41 atau 42 minggu).

DIAGNOSIS BANDING
Kesalahan dalam menentukan usia kehamilan.


PENGELOLAAN
Konseling prekonsepsi dan Pencegahan
Oleh karena adanya kemungkinan berulangnya kehamilan postterm pada wanita dengan riwayat kehamilan postterm sebelumnya, segala usaha harus dilakukan untuk mencegah kejadian kehamilan postterm.
Ultrasonografi (USG) rutin. Pemeriksaan USG rutin pada kehamilan sebelum 20 minggu dapat mengurangi kejadian kehamilan postterm sekitar 32 – 39% dan menurunkan induksi persalinan dengan indikasi postterm.
Stripping of the membrane. Apabila dilakukan pada kehamilan setelah 41 minggu, dan dilakukan setiap 48 jam, dapat menurunkan risiko kehamilan postterm dari 41% menjadi 23%. Akan tetapi tindakan ini menyebabkan ketidaknyamanan penderita, dan kadang disertai adanya komplikasi perdarahan dan kontraksi yang irreguler, meskipun tidak berkaitan dengan terjadinya komplikasi postterm.
Breast and nipple stimulation. Perangsangan payudara dan puting susu yang dilakukan mulai kehamilan 39 minggu belum ada data penelitian yang cukup mendukung, akan tetapi nampaknya dapat menurunkan kejadian postterm sekitar 48%.

Intervensi antepartum
Secara umum dapat diterima bahwa diperlukan intervensi antepartum apabila telah ditetapkan diangnosis sebagai kehamilan postterm. Intervensi yang dilakukan dapat berupa induksi persalinan atau melakukan serangkaian test pemantauan janin antepartum. Sampai saat ini kapan waktu yang tepat untuk intervensi ataupun tipe intervensi itu sendiri masih belum ada kesepakatan pendapat.
a)      Antenatal fetal surveillance: postterm merupakan indikasi yang umum untuk dilakukan monitoring janin periode antenatal, meskipun manfaat tindakan ini belum diebaluasi dengan penelitian random prospektif. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah: NST dengan penilaian cairan amnion, biofisikal profile atau midifikasi BPP, oxytosin challenge test, atau kombinasi dari metode tersebut.
b)      Waktu persalinan: Janin lebih baik dilahirkan apabila risiko yang dihadapi janin lebih besar bila kehamilan tetap dilanjutkan dibanding risiko jika bayi dilahirkan. Faktor yang harus dipertimbangkan sebelumnya adalah:
1.      Hasil penilaian janin antepartum. Segera lahirkan janin apabila didapatkan bukti adanya gangguan kesejahteraan janin dan oligohidramnion. Oligohidramnion dapat disebabkan karena insufisiensi fetoplasental dan dapat menyebabkan terjadinya kompresi tali pusat, dengan akibat hipoksemia janin intermiten, keluarnya mekoneum, atau aspirasi mekoneum.
2.      Kematangan dari serviks uteri.
3.      Usia kehamilan. Kebanyakan ahli saat ini melakukan induksi persalinan pada usia kehamilan antara 41 – 42 minggu, dan kehamilan tidak akan dibiarkan berlangsung sampai 43 minggu.
4.      Pilihan ibu hamil, setelah mendiskusikan risiko, manfaat, dan alternatif pengelolaan ekspektatif dengan pemantauan antepartum dibanding dengan induksi persalinan.
5.      Ada tidaknya kontra indikasi untuk induksi persalinan. (Indikasi dan kontra indikasi persalinan dapat dilihat pada pembahasan induksi persalinan).

PENYULIT
Kehamilan postterm berkaitan dengan risiko mortalitas dan morbiditas bagi ibu dan janin.
1)      Risiko bagi JANIN:
a)      Mortalitas perinatal meningkat 2 kali lipat setelah usia kehamilan > 42 minggu dibanding kehamilan aterm, meningkat 4 kali lipat pada kehamilan 43 minggu, dan meningkat 5 – 7 kali lipat pada kehamilan 44 minggu.
b)      Insufisiensi fetoplasental.
c)      Asfiksia (dengan atau tanpa mekoneum).
d)     Infeksi intrauterine.
e)      Janin makrosomia (dengan EFW > 4500 gram), yang dapat menyebabkan prolonged  labor, disproporsi sefalopelvik, distosia bahu.
f)       Fetal dysmaturity/postmaturity syndrome.
2)      Risiko bagi IBU:
Meningkatnya kejadian distosia persalinan, perlukaan perineum yang berat, kejadian bedah sesar, endometritis, perdarahan, dan penyakit tromboembolik.

DAFTAR PUSTAKA
1.      Moeloek FA, Nuranna L, Wibowo N, Purbadi S. Standar pelayanan medik. Obstetri dan Ginekologi. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Jakarta, 2002.
2.      Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. Postterm pregnancy. In: Williams Obstetric. 23rd Ed. McGrawHill Medical, New York, 2010.
3.      Berghella V. Post term pregnancy. In: Berghella V. Obstetric evidence based guidelines. Series in Maternal Fetal Medicine. Informa healthcare, UK, 2007.
4.      Norwitz ER. The management of postterm pregnancy. Departement of obstetrics, gynecology, dan reproductive science, Yale-New Haven Hospital, New Haven, CT 06520.

0 komentar:

Posting Komentar

Beri komentar bijak Anda kepada kami...!!!

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.