2.1
Pengertian
Tromboflebitis
Tromboflebitis
adalah peradangan vena yang terjadi dikaitkan dengan bekuan intervaskular atau
trombus. (Kopita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi, 420).
Tromboflebitis
adalah infeksi nifas oleh mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran di
sepanjang vena dan cabang-cabangnya. (Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, 264).
Tromboflebitis
adalah inflamasi endotelium vaskuler dengan pembentukan bekuan pada dinding
pembuluh darah. (Keperawatan ibu-bayi baru lahir)
2.2
Klasifikasi Tromboflebitis
1. Tromboflebitis Femoralis
Yaitu suatu tromboflebitis yang
mengenai satu atau kedua vena femoralis. Hal ini disebabkan oleh adanya
trombosis atau embosis yang disebabkan karena adanya perubahan atau kerusakan
pada intima pembuluh darah, perubahan pada susunan darah, laju peredaran darah,
atau karena pengaruh infeksi atau venaseksi.
2. Tromboflebitis Pelvik
Mengenai vena-vena dinding uterus dan
ligamentum latum, yaitu vena ovarika, vena uterina dan vena hipogastrika. Vena
yang paling sering terkena adalah vena ovarika dektra karena infeksi pada
tempat implantasi plasenta terletak di bagian atas uterus. Perluasan infeksi
dari vena ovarika sinistra ialah ke vena renalis, sedang perluasan infeksi dari
vena ovarika dekstra ialah ke vena kava inferior.Perluasan infeksi dari vena
uterina ialah ke vena iliaka komunis.
Bakteri
yang biasanya berkaitan dengan tromboflebitis streptokokus anaerob dan
bakteriodes
2.3
Tanda dan Gejala Tromboflebitis
1. Tromboflebitis Pelvik
Ø Nyeri, yang terdapat pada perut bagian bawah dan
atau perut bagian samping
Ø timbul pada hari ke 2 – 3 masa nifas dengan atau
tanpa panas.
Ø Penderita tampak sakit berat dengan gambaran
karakteristik sebagai berikut :
-
Menggigil
berulang kali
-
Suhu badan
naik turun secara tajam (360c menjadi 400c).
-
Penyakit
dapat berlangsung selama 1 – 3 bulan.
-
Cenderung
terbentuk PUS, yang menjalar ke mana-mana, terutama ke paru-paru.
Ø Gambaran darah :
-
Terdapat leukositosis
Ø Pada periksa dalam hampir tidak ditemukan apa-apa karena yang paling banyak terkena
adalah vena ovarika, yang sukar dicapai pada pemeriksaan dalam.
2. Tromboflebitis Femoralis
Ø Pada salah satu kaki yang terkena, akan memberikan
tanda-tanda sebagai berikut :
-
Kaki sedikit
dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar serta sukar bergerak, lebih panas
dibanding dengan kaki lainnya.
-
Seluruh
bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dan keras pada paha bagian
atas.
-
Nyeri hebat
pada lipat paha dan daerah paha.
-
Reflektorik
akan terjadi spasmus sehingga kaki menjadi bengkak, tegang, nyeri dan dingin
dan pulsasi menurun.
-
Edema kadang-kadang
terjadi sebelum atau setelah nyeri dan pada umumnya terdapat pada paha bagian
atas, tetapi lebih sering dimulai dari jari-jari kaki dan pergelangan kaki,
kemudian meluas dari bawah ke atas.
-
Nyeri pada
betis, yang dapat terjadi spontan atau dengan memijit betis.
Ø Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris
selama 7 – 10 hari, kemudian suhu mendadak naik kira-kira pada hari ke 10 – 20,
yang disertai dengan menggigil dan nyeri sekali
2.4
Faktor Predisposisi Tromboflebitis
1. Pertambahan usia, semakin tua maka semakin
beresiko terjadi tromboflebitis.
2. Episode tromboflebitis sebelumnya
3. Pembedahan obstetric
4. Kelahiran
5. Obesitas
6. Imobilisasi
7. Trauma vaskular
8. Varises
9. Multiparietas
10. Supresi laktasi dengan esterogen
11. Infeksi nifas
2.5
Patofisiologi
Terlampir
2.6
Pemeriksaan Penunjang
v
Ultrasonograf Doppler
Tehnik dopler memungkinkan penilaian kualitatif
terhadap kemampuan katub pada vena profunda,vena penghubung dan vena yang
mengalami pervorasi
v
Pemeriksaan hematokrit
Mengidentifikasi Hemokonsentrasi
v
Pemeriksaan Koagulasi
Menunjukkan hiperkoagulabilitas
v
Biakan darah
Pemeriksaan Baik aerob maupun anaerob dapat
membantu. Organisme yang penting untuk di antisipasi meliputi Streptokokus
aerob dan anaerob. Staphilokokus aureus ,Eschercia coli dan Bakteriodes
v
Pemindai ultrasuond dupleks
dengan tehnik ini obstruksi vena dan refleks katub
dapat dideteksi dan dilokalisasi dan dapat dilihat diagram vena-vena penghubung
yang tidak kompeten
v
Venografi
Bahan kontras disuntikkan kedalam sistem vena untuk memberikan gambaran
pada vena-vena di ekstrimitas bawah dan pelvis.
2.7
Penanganan Tromboflebitis
1. Tromboflebitis Pelvik
Ø Rawat inap
Penderita tirah baring untuk
pemantauan gejala penyakitnya dan mencegahnya terjadinya emboli pulmonum.
Ø Terapi medis
Pemberian antibiotika heparin jika
terdapat tanda-tanda atau dugaan adanya emboli pulmonum.
Ø Terapi operatif
Pengikatan vena kava inferior dan vena
ovarika jika emboli septik terus berlangsung sampai mencapai paru-paru,
meskipun sedang dilakukan heparinisasi.
2. Tromboflebitis Femoralis
Ø Perawatan
Kaki ditinggikan untuk mengurangi edema,
lakukan kompresi pada kaki. Setelah mobilisasi kaki hendaknya tetap dibalut
elastik atau memakai kaos kaki panjang yang elastik selama mungkin.
Ø Terapi medik : pemberian antibitik dan anlgetika
DAFTAR PUSTAKA
Bagian
Obstetri dan Ginecologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2002. Buku
Acuan Nasioanl Pelayanan Kesehatan Material dan Neonatal. Jakarta : YBP –
SP.
Manuaba,
Ida Bagus Gde. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri
Ginekologi dan KB, Jakarta : EGC.
Mochtar,
rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, obstetri Patologo.
Jakarta : EGC.
Straight,Barbara
R.2004.Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir.Jakarta:EGC
Taber,
Ben – Zion. 1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi.
Jakarta : EGC.
WHO.
2002. Safe Motherhood, Modul Sepsis Puerperalis : Materi Pendidikan Untuk
Kebidanan. Jakarta : EGC
1 komentar:
Terimakasih atas sharingnya
:)
Posting Komentar
Beri komentar bijak Anda kepada kami...!!!