- PENGERTIAN
Erosi porsio adalah pengikisan lapisan dari mulut rahim
http://www.pdpersi.co.id/?show=isikonsul&konsul=kandungan&kode=623&tbl=kandungan&startnews=340
Erosi porsio adalah bentuk perlukaan ujung leher rahim
- ETIOLOGI
Erosi porsio diakibatkan oleh beberapa factor antara lain:
- infeksi pada mulut rahim, misalnya karena keputihan yang lama tidak diobati
- akibat termanipulasi oleh penis saat berhubungan intim
- akibat pemasangan IUD
- akibat pelepasan IUD
- luka pada porsio karena partus atau abortus
http://www.pdpersi.co.id/?show=isikonsul&konsul=kandungan&kode=623&tbl=kandungan&startnews=340
- TANDA DAN GEJALA
· Keadaan
ini tidak menimbulkan gejala , kecuali pengeluaran secret yang agak putih
kuning
· Pada
porsio uteri disekitar ostium uteri eksternum, tampak daerah kemerah-merahan
yang tidak dipisahkan secara jelas dari epitel porsio disekitarnya.sekret yang
dikeluarkan terdiri atas mucus bercampur nanah
· nyeri
saat berhubungan seksual
· keluar darah dari kemaluan saat melakukan hubungan
seksual
· rasa
kemeng pada daerah panggul
- PENANGANAN
Dengan
obat-obatan antibiotic serta antiseptic yang dimasukkan lewat vagina,
mulut(oral) dan parenteral. Jika terjadi erosi terlalu luas, selain diberikan
obat-obatan antibiotic juga perlu di bakar (kauterisasi)
Pengobatan
yang baik ialah dengan jalan kauterisasi radial dengan termokauter atau dengan
krioterapi. Sesudah kauterisasi atau krioterapi terjadi nekrosis jaringan yang
meradang, terlepas kira-kira 2minggu dan diganti lambat laun oleh jaringan
sehat. Jika radang menahun mencapai endoserviks jauh kedalam kanalis
servikalis, perlu dilakukan konisasi dengan mengangkat sebagian besar mukosa endoserviks. Pengangkatan dilakukan
dengan pisau supaya jaringan yang dikeluarkan dapat diperiksa mikroskopis. Pada
laserasi serviks yang agak luas perlu dilakukan trakhelorafia. Pinggir sobekan
dan sedikit endoserviks diangkat, lalu luka-luka baru dijahit sedemikian rupa
sehingga bentuk serviks menjadi seperti semula. Jahitan secara sturndorf dapat
mengatasi perdarahan yang akan timbul. Jika sobekan dan infeksi sangat luas
perlu dilakukan amputasi serviks. Akan tetapi perpendekan serviks akan dapat
mengakibatkan abortus jika terjadi kehamilan. Sehingga pembedahan yang akhir
ini sebaiknya dilakukan pada wanita yang tidak ingin hamil lagi.

PAP
SMEAR:
Pap Smear disebut juga
dengan Pap Test. Setiap saat sel-sel tubuh mati, lalu mengelupas.
Sekali pun sel-sel ini telah lepas dari tubuh, ia merupakan "gudang
informasi" yang sangat bermanfaat. Lewat sel-sel ini dapat diketahui
sesuatu yang tidak beres, suatu proses yang tidak normal sedang menggerogoti
mulut rahim seseorang. Hal inilah yang dikerjakan dalam pemeriksaan pap smear.
Dengan sikat yang sangat halus, mulut rahim dikerok untuk mendapatkan sampel
sel-sel dari dalamnya. Berikutnya, bahan ini harus diwarnai atau dicat agar
visualisasinya di bawah mikroskop lebih baik. Pengecatan yang digunakan bernama
papanicolaou -- mengabadikan nama penemunya, dr. George Papanicolaou.
Di Indonesia, pap smear
dianjurkan untuk dilakukan secara rutin bagi wanita yang sudah melakukan
hubungan seksual dan berusia lebih dari 25 tahun hingga 60 tahun. Sebaiknya,
pap smear dilakukan setiap tahun atau bila hasil pemeriksaan dua kali
berturut-turut normal, pemeriksaan boleh dilakukan dua tahun sekali.
Persiapan sebelum
melakukan Pap Smear :
- Waktu pengambilan minimal 2 minggu setelah menstruasi dimulai dan sebelum menstruasi berikutnya.
- Berikan informasi sejujurnya kepada dokter Anda tentang riwayat kesehatan dan penyakit yang pernah Anda derita, terutama penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.
- Hubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 24 jam sebelum pengambilan bahan pemeriksaan.
- Pembilasan vagina dengan macam-macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan dalam 24 jam sebelumnya.
- Hindari pemakaian obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina 48 jam sebelum pemeriksaan.
- Bila anda sedang minum obat tertentu, informasikan kepada dokter Anda, karena ada beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi hasil analisis sel.
Beberapa kemungkinan
dari hasil pemeriksaan pap smear adalah sbb :
- Infeksi, proses yang amat sering bersarang pada mulut rahim. Sebagian besar kasusnya tanpa gejala. Kadang-kadang satu-satunya keluhan yang muncul adalah keputihan. Sekalipun mayoritas kasus boleh dikata tidak berbahaya, sebagian kecil dapat muncul dalam intensitas yang tergolong berat. Dokter akan menelusuri penyebabnya dan memberi terapi yang spesifik. Jika dianggap perlu pap smear ulangan, mesti dikerjakan dalam waktu 6 bulan untuk melihat atau mengevaluasi apakah radang sudah menyembuh.
- ASCUS (atypical squamous cells of undetermined significance) yang artinya ada sedikit kelainan atau abnormalitas pada sel-sel mulut rahim. Pasien sering dibuat cemas dan tidak bahagia oleh konklusi ini karena makna dari hasil pemeriksaan ini masih belum jelas. Karena itu, langkah yang berikutnya ditempuh ialah dengan melakukan pap smear ulangan setiap 6 bulan selama dua tahun. Kadang-kadang diperlukan pemeriksaan tambahan yang disebut kolposkopi, yaitu peneropongan langsung mulut rahim dengan mikroskop.
- Karsinoma intra-epitelial, lingkup kelainan ini ialah diplasia hingga neoplasia yang terbatas pada sel-sel permukaan. Displasia ialah kelainan prakanker yang sifatnya reversible. Namun begitu, jika ia tidak diobati dapat timbul transformasi menuju keganasan.
Karsinoma invasif. Pada akhirnya sel
kanker tumbuh menembus melewati lapisan epitel permukaan, masuklah kita pada
stadium invasif. Pada tahap ini penyembuhan menjadi jauh lebih sulit
Pelaksanaan Pap smear
1. buka pakaian pasien dari pinggang ke
bawah dan berbaring telentang untuk melakukan pemeriksaan
2. masukkan speculum untukmembuka vagina
3. ambil beberapa sel dari leher rahim
pasien dengan mengusapkan sebuah sikat kecil atau spatula
4. oleskan sel-sel pada kaca preparat
5. kirim ke laboraturium untuk dilakukan
pemeriksaan secara mikroskopis
http://www.hawaii.edu/hivandaids/Early_Detection_is_the_Best_Protection--Pap_SmearCervical_Cancer_Indonesian.pdf
KOLPOSKOPI
Kolposkopi adalah suatu prosedur pemeriksaan vagina dan serviks oleh
seorang dokter yang berpengalaman dalam bidang tersebut. Dengan memeriksa
permukaan serviks, dokter akan menentukan penyebab abnormalitas dari sel-sel serviks seperti yang dinyatakan dalam pemeriksaan 'Pap Smear'. Cara pemeriksaan kolposkopi adalah sebagai berikut: dokter akan memasukkan suatu spektrum kedalam vagina dan memberi warna saluran serviks dengan suatu cairan yang membuat permukaan serviks yang mengandung sel-sel yang abnormal terwarnai. Kemudian dokter akan melihat kedalam saluran serviks melalui sebuah alat yang disebut kolposkop. Kolposkop adalah suatu alat semacam mikroskop binocular yang mempergunakan sinar yang kuat dengan pembesaran yang tinggi. Jika area yang abnormal sudah terlokalisasi, dokter akan mengambil sampel pada jaringan tersebut (melakukan biopsi) untuk kemudian dikirim ke lab guna pemeriksaan yang mendetail dan akurat. Pengobatan akan sangat tergantung sekali pada hasil pemeriksaan kolposkopi anda.
http://www.mail-archive.com/balita-anda@indoglobal.com/
PERCOBAAN SCHILLER
Berikan yodium pada luka, epitel porsio yang abnormal menjadi berwarna cokelat tua sedang daerah-daerah yang tidak normal berwarna kuning coklat dan tampak pucat. Daerah-daerah yang pucat salah satunya dapat pula disebabkan oleh erosi porsio.
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU P10011 DENGAN
EROSIO PORSIO
I.PENGKAJIAN
A. DATA
SUYEKTIF
1.
biodata
terjadi
pada usia reproduksi atau selama wanita masih menikah
2.
keluhan utama
Ø keputihan
berwarna putih kekuningan
Ø nyeri
saat berhubungan seksual
Ø keluar darah dari kemaluan saat melakukan hubungan
seksual
Ø rasa
kemeng pada daerah panggul
3.
riwayat kesehatan
sekarang
Ø keputihan
berwarna putih kekuningan
Ø nyeri
saat berhubungan seksual
Ø keluar darah dari kemaluan saat melakukan hubungan
seksual
Ø rasa
kemeng pada daerah panggul
Ø ibu tidak sedang menderita penyakit apapun
4.
riwayat kesehatan
dahulu
ibu
pernah mengalami erosi porsio, ibu pernah mengalami infeksi pada mulut rahim
5.
riwayat kesehatan keluarga
-
6.
riwayat menstruasi
siklus
menstruasi tidak teratur karena ibu sering mengeluarkan darah terutama setelah
berhubungan seksual
7.
riwayat obstetric
ibu pernah melahirkan pervaginam yang
menyebabkan luka pada porsio karena partus atau abortus
8.
pola kegiatan
sehari-hari
pola
seksual:
§ frekuensi
yang terlalu sering
§ dilakukan
dengan kasar dan keras
§ sering
gonta-ganti pasangan
§ ibu
mengalami dispareuni
§ keluar
darah pervaginam post coitus
9.
riwayat perkawinan
sering gonta-ganti pasangan
10. riwayat
psikologi
ibu
merasa cemas dengan keadaannya
B. DATA
OBYEKTIF
1. pemeriksaan
umum
v kesadaran:composmentis
v TD:dbn
v Nadi:dbn
v Suhu:normal
sampai>38C
v RR:dbn
2. pemeriksaan
khusus
v abdomen:terdapat
nyeri tekan perut bagian bawah, teraba pembesaran kelenjar limfe di inguinal
v genetalia: terlihat pengeluaran secret yang agak putih
kuning
· speculum:
pada porsio uteri disekitar ostium uteri eksternum tampak daerah
kemerah-merahan, secret yang dikeluarkan terdiri atas mucus bercampur darah
3. pemeriksaan
penunjang
· PAP
SMEAR:hasil normal dan apabila hasil pap smear meragukan dapat dilakukan
biopsy, untuk kepastian bahwa tidak ada karsinoma
II.
INTERPRETASI DATA DASAR
v Diagnosa
Dx: ibu P10011 dengan erosio porsio
Ds:
ibu mengatakan mengalami:
Ø keputihan
berwarna putih kekuningan
Ø nyeri
saat berhubungan seksual
Ø
keluar
darah dari kemaluan saat melakukan hubungan seksual
Ø rasa
kemeng pada daerah panggul
Do:
Ø abdomen:terdapat
nyeri tekan perut bagian bawah, teraba pembesaran kelenjar limfe di inguinal
Ø genetalia: terlihat pengeluaran secret yang agak putih
kuning
· speculum:
pada porsio uteri disekitar ostium uteri eksternum tampak daerah
kemerah-merahan, secret yang dikeluarkan terdiri atas mucus bercampur darah
Ø pemeriksaan
penunjang
· PAP
SMEAR: hasil normal dan apabila hasil pap smear meragukan dapat dilakukan
biopsy, untuk kepastian bahwa tidak ada karsinoma
· Masalah:
-
III.
ANTISIPASI MASALAH
POTENSIAL
Servisitis
IV.
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Pemberian
obat-obatan antibiotic serta antiseptic
Kolaborasi
dengan dokter SpOG untuk dilakukannya kauterisasi
V.
INTERVENSI
1.
jelaskan pada ibu
mengenai keadaannya
R/
ibu dapat mengerti tentang keadaannya
2.
mengkaji pengetahuan
suami istri tentang pola seksual yang telah dijalani
R/
dapat mengetahui tingkat pengetahuan suami istri tentang pola hubungan seksual
3.
diskusikan dengan suami
tentang kondisi ibu
R/
suami dapat beradaptasi dan memahami keadaan ibu
4.
ajarkan ibu melakukan
personal hygiene dengan cara mengganti celana dalam minimal 2x sehari dan
mengajari cara cebok yang benar
R/
dengan personal hygiene yang baik maka dapat mencegah masuknya kuman yang dapat
memperburuk keadaan erosi porsio
5.
Kolaborasi dengan
dokter SpOG dalam pemberian obat-obatan antibiotic serta antiseptic
R/ dapat mematikan flora pathogen dalam vagina. Mempertahankan
flora normal dan memulihkan keasaman fisiologis dari vagina
6. jika erosi porsio telah luas, maka kolaborasi dengan dokr
SpOG untuk melakukan kauterisasi
R/ kauterisasi dapat menyebabkan nekrosis jaringan yang meradang sehingga
dapat terlepas dan diganti lambat laun oleh jaringan sehat
VI.
IMPLEMENTASI
Lakukan
sesuai intervensi
VII.EVALUASI
DI BPS
Tanggal:
...... jam: ......
S: Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan bidan dan akan melakukan
anjuran
O : - ibu kooperatif
- keadaan umum baik
- kesadaran
komposmentis
- TTV :
TD:dbn
v Nadi:dbn
v Suhu:normal
sampai>38C
v RR:dbn
- abdomen:terdapat
nyeri tekan perut bagian bawah, teraba pembesaran kelenjar limfe di inguinal
-genetalia: terlihat pengeluaran secret yang agak putih
kuning
A : ibu P10011 dengan erosio porsio
P : 1. Anjurkan ibu untuk
melakukan personal hygiene
2.Anjurkan ibu untuk segera memeriksakan diri ke dr SpOG untuk
pemeriksaan dan penanganan yang sesuai