I.
PENGERTIAN
Imunisasi
Hepatitis B adalah usaha khusus untuk mencegah timbulnya penyakit hepatitis B
baik dengan menimbulkan kekebalan sementara (HBg) maupun kekebalan tetap
(vaksin Hb/HBsAg).
Pemberian
Hepatitis B Imunoglobin (HBIg) merupakan imunisasi pasif dimana daya lindug
HBIg diperkirakan dapat menetralkan virus yang infeksius dengan menggumpalkan
virus tersebut. HBIg dapat memberikan perlindungan pada postexpossure maupun
ereexpossure.
Imunisasi
Hepatitis B secara aktif dilakukan dengan pemberian vaksin HB atau HBsAg.
Priritas utama imunisasi aktif adalah bayi baru lahir dilakukan segera setelah
lahir.
II.
TUJUAN
Imunisasi pasif
→ menimbulkan kekebalan sementara hepatitis B dengan memberikan hepatitis B
imunoglobulin.
Imunisasi aktif
→ memberikan kekebalan tubuh yang tetap terhadap hepatitis B secara aktif
dengan pemberian vaksin HB
III.
JENIS
VAKSIN
1.
Vaksin
HB / HBsAg
Merupakan vaksin yang dibuat
dari virus yaitu lapisan paling luar / mantel virus yang telah mengalami proses
memurnian yang digunakan dalam imunisasi
secara aktif hepatitis B
2.
HBIg
Merupakan Hepatitis B
Imunoglobulin yang mempunyai daya lindung terhadap virus Hepatitis dengan cara
menetralkan virus yang infeksius dengan menggumpalkannya yang digunakan untuk
imunisasi pasif Hepatitis B.
IV.
CARA
PENYIMPANAN
Vaksin paling baik disimpan
di lemari es khusus vaksin yang tidak dicampur dengan makanan pad asuhu 2 – 8oc.
Vaksin akan rusak jika dibekukan atau dipanaskan. Vaksin yang telah dilarutkan
tidak dapat digunakan setelah 6 jam.
V.
POLA
PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B
1.
Pada
bayi normal
Status Ibu
|
Imunisasi
|
Dosis
|
Jadwal
|
Keterangan
|
Pengidap
|
Aktif
Pasif
|
Vaksin HB/HBsAg 0,5 ml
HBIg 0,5 ml
|
0, 1, 6 bulan
0 bulan
|
24 jam
48 jam
|
Buakan pengidap
|
Aktif
|
HBsAg 0,5 ml
|
0, 1, 6 bulan
|
Segera setelah lahir atau
secepatnya 6 bulan pertama
|
Tidak diketahui
|
Aktif
|
HBsAg 0,5 ml
|
0, 1, 6 bulan
|
Segera setelah lahir
|
Status hepatitis B ibu yang
semula tidak diketahui tetapi bila dalam waktu 7 hari pertama sejak bayi lahir
ternyata ibu terbukti mengidap hepatitis B maka segera berikan HBIg.
2.
Pada
bayi kurang bulan – berat lahir rendah
Status Ibu
|
Imunisasi
|
Dosis
|
Jadwal
|
Keterangan
|
Pengidap
|
Aktif
Pasif
|
Vaksin HB/HBsAg 0,5 ml
HBIg 0,5 ml
|
0, 1, 6 bulan
0 bulan
|
24 jam
42 jam
|
Buakan pengidap
|
Aktif
|
HBsAg 0,5 ml
|
0, 1, 6 bulan
|
Berat ≥ 2 kg/usia ≥ 2
bulan
|
Tidak diketahui
|
Aktif
pasif
|
HBsAg 0,5 ml
HBIg 0,5 ml
|
0, 1, 6 bulan
1 x
|
12 jam pertama tidak
diberikan kecuali bila < 7 hari diketahui ibu mengidapr
|
Pada bulan ke 7, idealnya diperiksa anti HBs, bila
negatif berikan vaksin dosis keempat.
Jadwal pemberian HBsAg 3 kali ini dapat bervariasi
sebagai berikut :
a.
Internal
terpendek antara suntikan ke -1 dan ke-2 adalah satu bulan antara suntikan ke-2
dan ke -3 adalah dua bulan, tetapi suntikan ke-3 tidak boleh diberikan sebelum
bayi berusia 6 bulan
b.
Individu
yang memperoleh imunisasi pada usia lebih dari 2 bulan, jarak antara suntikan
ke-1 dan ke-3 minimal 4 bulan.
c.
Pada
bayi, imunisasi harus lenkap 3 x paling lambat pada usia 18 bulan. Pada anak
besar/remaja imunisasi diberikan dengan jadwal 0, 1, 6 bulan /0, 2, 4 bulan.
VI.
Jadwal
Pemberian Vaksin Hepatitis B menurut APN 2007
Imunisasi
|
Jumlah Pemberian
|
Jadwal Pemberian
|
Regimen Tunggal
Regimen Kombinasi
|
3 kali
4 kali
|
1. Usia o bulan
(segera setelah lahir)
2. Usia 1 bulan
3. Usia 6 bulan
1.
Usia 0 bulan (segera setelah lahir)
2.
Usia 2 bulan à DPT + Hb
3.
Usia 2 bulan à DPT + Hb
4.
Usia 4 bulan à DPT + Hb
|
VII.
INDIKASI
1.
Imunisasi
Pasif
Diindikasikan kepada paparan akut terhadap HBV
inokulasi darah yang mengandung antigen permukaan, tertelan atau terciprat pada
mukosa dan konjungtiva
2.
Imunisasi
aktif
a.
Bayi
baru lahir
b.
Anak
yang belum memperoleh imunisasi pada masa bayi
c.
Kelompok
yang beresiko tinggi mendapat inveksi HBV, misalnya transfusi darah defisiensi
imune dan anak yang tinggal didaerah endemik
d.
Anak-anak
dari pengidap HBV
e.
Kontak
serumah dengan pengidap HBV
VIII. KONTRAINDIKASI
Anak yang sedang sakit berat
IX.
BUKAN
KONTRAINDIKASI
1.
Mencret
1 – 2 kali
2.
Batuk
pilek sedikit
3.
Alergi
terhadap non vaksin, misalnya makanan dan obat-obatan
X.
CARA
PEMBERIAN
Dilakukan secara intramuskuler pada daerah vastus
laterolis
XI.
HAL-HAL
YANG PERLU DIPERHATIKAN
1.
Vaksin
bermutu :
Belum kadaluasa, kemasan
utuh, alat pemantau paparan panas/beku baik, penampakan
2.
Waktu penyuntikan tepat
3.
Tidak
ada kontraindikasi
4.
Ada
prosedur baku pelaksanaan imunisasi
5.
Petugas
bekerja aseptis
6.
Penggunaan
alat suntuk sekali pakai
7.
Teknik
penyuntikan benar
Cara melarutkan dan mengisi alat sunti, posisi anak,
lokasi penyuntikan, dosis vaksin dan cara/rute penyuntikan
8.
Penangulangan
limbah alat suntik dengan benar
XII.
TEKNIK
PEMBERIAN IMUNISASI
Persiapan :
1.
Persiapan
ibu / orang tua :
Melakukan inform concent. Ada beberapa hal yang
dilakukan dalam inform concent
·
Tanyakan
pada orang tua / pengasuh bayi hal-hal berikut :
a.
Status
kesehatan bayi
b.
Pengalaman
/ reaksi tehadap imunisasi yang pernah didapat sebelumnya
c.
Penyakit
yang dialami dimasa lalu dan sekarang
·
Berikan
informasi kepada orang tua / pengasuh tentang :
a.
Tindakan
yang akan dilakukan
b.
Tujuan
pemberian imunisasi hepatitis B
c.
Cara
pemberian imunisasi hepatitis B
d.
Efek
samping imunisasi hepatitis B dan penanggulangannya
·
Buat
persetujuan medik. Simpan dalam catatan medik
2.
Persiapan
Lingkungan
·
Bersih,
aman dan nyaman bagi bayi
·
Tenang
·
Interaksi
yang baik dengan anak agar anak tidak takut
3.
Persiapan
alat
·
Vaksin
Hepatitis B
·
Termos
(vaccine carries)
·
Spuit
1 cc
·
Kom
tutp dan kapas alkohol
·
Jarum
23 g
·
Bengkak
·
Pinset
·
Buku
pencatatan
·
Tas
imunisasi
Persiapan vaksin
·
Siapkan
vaksin yang akan diberikan secara IM
·
Larutkan
vaksin sesuai anjuran
·
Siapkan
dalam jumlah dosisi yang diberikan
Cara pengisian semprit
·
Pegang
botol vaksin dan bagian ujung barel dengan tangan kiri
·
Tarikan
pangkal piston dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan ke arah bawah
Cara mengosongkan semprit
·
Peganglah
bagian atas barel diantara telunjuk dan jari tengah tangan kanan
·
Kemudian
doronglah pangkal piston dengan ibu jari tangan
·
Tangan
kiri memegang botol kosong dan memasukan isi sempit tersebut ke dalamnya.
4.
Persiapan
bayi
·
Letakkan
bayi dengan posisi punggung dibawah atau dipangku oleh ibu.
·
Lakukan
definisi pada bagian tubuh yang akan disuntik, yaitu pada paha bagain luar.
Pelaksanaan
1.
Cuci
tangan
2.
Siapkan
alat
3.
Pilih
daerah otot yang akan disuntik
4.
Bersihkan
daerah yang akan disuntik dengan kapas alkohol dan biarkan sampai kering atau
dibersihkan dengan kapas + air sterill
5.
Yakinkan
bahwa jenis obat dan dosis yang diberikan sudah tepat
6.
Isap
obat yang akan disuntikkan ke dalam spuit dan pasang jarumnya
7.
Bila
memungkinkan pegang bagian otit yang akan disuntik dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk
8.
Dengan
satu gerakan cepat, masukkan jarum tegek lurus melalui kulit
9.
Tarik
tuas perlahan untuk memungkinkan bahwa jarum tidak masuk ke pembuluh darah.
10. Bila tidak dijumpai darah, suntikkan otot dengan
tekana dalam waktu 3 – 5 detik
11. Bila telah selesai, tarik jarum dengan sekali gerakan
halus dan pelan dengan bola kasa sterill kering.
Pemberesan
1.
Bayi
-
Pakaikan
kembali pakaian bayi
-
Serahkan
bayi pada ibu untuk ditenangkan, misal dengan diberi ASI
2.
Ibu
-
Menulis
tanggal imunisasi di KMS dan dibuku (anak / ibu) sesuai tanggal imunisasi
-
Mengingatkan agar KMS disimpan dengan baik dibawa pada
kunjungan berikutnya
-
Mengingatkan
ibu untuk jadwal imunisasi berikutnya
3.
Penolong
/ petugas
-
Cuci
tangan setelah melakukan imunisasi
-
Mencatat
tanggal imunisasi dan jenis imunisasi yang diberikan di buku petugas
-
Cuci
tangan setelah membereskan alat dan ruangan
4.
Alat
-
Buang
sampah sesuai golongannya, yaitu benda tajam, non tajam, infeksi, limbah non
infeksi
-
Tempatkan
jarum dan alat suntik dalam kotak pengaman segera setelah melakukan imunisasi
tanpa memasang kembali jarum dan tanpa memisahkan kembali jarum dan tanpa memisahkan
jarum terlebih dahulu.
-
Tutup
dan isolasikan kotak tempat pembuangan jarum sampai dapat dimusnahkan (dikubur
dalam tanah, dibakar)
-
Lakukan
dekontaminasi kemudian dicuci dan terakhir disterilkan pada alat-alat yang
tidak habis pakai kemudian letakkan alat ditempat semula.
5.
Ruangan
Bersihkan dan rapikan
ruangan
XIII. EFEK SAMPING DAN PENANGGULANGAN
1.
Efek
samping
Jarang ada efek samping dari imunisasi hepatitis B
yang serius efek samping yang paling umum dari vaksin biasanya ringan dan cepat
hilang. Efek samping ini ada 2 yaitu :
-
Efek
lokal, seperti rasa sakit dan pembengkakan
pada tempat yang disuntik
-
Efek
sistemik, seperti sedikit demam, lesu, perasaan tidak enak pada saluran cerna
Efek samping ini akan hilang dalam waktu 48 jam
2.
Penanggulangan
Efek samping tersebut dapat ditanggulangi dengan
istirahat yang cukup. Pemenuhan cairan dan nutrisi yang cukup.