Minggu, 11 Mei 2014

IMUNISASI HEPATITIS B



I.              PENGERTIAN
Imunisasi Hepatitis B adalah usaha khusus untuk mencegah timbulnya penyakit hepatitis B baik dengan menimbulkan kekebalan sementara (HBg) maupun kekebalan tetap (vaksin Hb/HBsAg).
Pemberian Hepatitis B Imunoglobin (HBIg) merupakan imunisasi pasif dimana daya lindug HBIg diperkirakan dapat menetralkan virus yang infeksius dengan menggumpalkan virus tersebut. HBIg dapat memberikan perlindungan pada postexpossure maupun ereexpossure.
Imunisasi Hepatitis B secara aktif dilakukan dengan pemberian vaksin HB atau HBsAg. Priritas utama imunisasi aktif adalah bayi baru lahir dilakukan segera setelah lahir.

II.           TUJUAN
Imunisasi pasif → menimbulkan kekebalan sementara hepatitis B dengan memberikan hepatitis B imunoglobulin.
Imunisasi aktif → memberikan kekebalan tubuh yang tetap terhadap hepatitis B secara aktif dengan pemberian vaksin HB

III.        JENIS VAKSIN
1.      Vaksin HB / HBsAg
Merupakan vaksin yang dibuat dari virus yaitu lapisan paling luar / mantel virus yang telah mengalami proses memurnian yang digunakan dalam imunisasi  secara aktif hepatitis B
2.      HBIg
Merupakan Hepatitis B Imunoglobulin yang mempunyai daya lindung terhadap virus Hepatitis dengan cara menetralkan virus yang infeksius dengan menggumpalkannya yang digunakan untuk imunisasi pasif Hepatitis B.

IV.        CARA PENYIMPANAN
Vaksin paling baik disimpan di lemari es khusus vaksin yang tidak dicampur dengan makanan pad asuhu 2 – 8oc. Vaksin akan rusak jika dibekukan atau dipanaskan. Vaksin yang telah dilarutkan tidak dapat digunakan setelah 6 jam.






V.           POLA PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B
1.      Pada bayi normal
Status Ibu
Imunisasi
Dosis
Jadwal
Keterangan
Pengidap
Aktif

Pasif
Vaksin HB/HBsAg 0,5 ml
HBIg 0,5 ml
0, 1, 6 bulan

0 bulan
24 jam

48 jam 
Buakan pengidap
Aktif
HBsAg 0,5 ml
0, 1, 6 bulan
Segera setelah lahir atau secepatnya 6 bulan pertama
Tidak diketahui
Aktif
HBsAg 0,5 ml
0, 1, 6 bulan
Segera setelah lahir

Status hepatitis B ibu yang semula tidak diketahui tetapi bila dalam waktu 7 hari pertama sejak bayi lahir ternyata ibu terbukti mengidap hepatitis B maka segera berikan HBIg.
2.      Pada bayi kurang bulan – berat lahir rendah
Status Ibu
Imunisasi
Dosis
Jadwal
Keterangan
Pengidap
Aktif

Pasif
Vaksin HB/HBsAg 0,5 ml
HBIg 0,5 ml
0, 1, 6 bulan

0 bulan
24 jam

42 jam 
Buakan pengidap
Aktif
HBsAg 0,5 ml
0, 1, 6 bulan
Berat ≥ 2 kg/usia ≥ 2 bulan
Tidak diketahui
Aktif
pasif
HBsAg 0,5 ml
HBIg 0,5 ml
0, 1, 6 bulan
1 x
12 jam pertama tidak diberikan kecuali bila < 7 hari diketahui ibu mengidapr

Pada bulan ke 7, idealnya diperiksa anti HBs, bila negatif berikan vaksin dosis keempat.
Jadwal pemberian HBsAg 3 kali ini dapat bervariasi sebagai berikut :
a.       Internal terpendek antara suntikan ke -1 dan ke-2 adalah satu bulan antara suntikan ke-2 dan ke -3 adalah dua bulan, tetapi suntikan ke-3 tidak boleh diberikan sebelum bayi berusia 6 bulan
b.      Individu yang memperoleh imunisasi pada usia lebih dari 2 bulan, jarak antara suntikan ke-1 dan ke-3 minimal 4 bulan.
c.       Pada bayi, imunisasi harus lenkap 3 x paling lambat pada usia 18 bulan. Pada anak besar/remaja imunisasi diberikan dengan jadwal 0, 1, 6 bulan /0, 2, 4 bulan.

VI.        Jadwal Pemberian Vaksin Hepatitis B menurut APN 2007
Imunisasi
Jumlah Pemberian
Jadwal Pemberian
Regimen Tunggal


Regimen Kombinasi
3 kali


4 kali
1.  Usia o  bulan (segera setelah lahir)
2.  Usia 1 bulan
3.  Usia 6 bulan
1.    Usia 0 bulan (segera setelah lahir)
2.    Usia 2 bulan à DPT + Hb
3.    Usia  2 bulan à DPT + Hb
4.    Usia 4 bulan à DPT + Hb

VII.     INDIKASI
1.      Imunisasi Pasif
Diindikasikan kepada paparan akut terhadap HBV inokulasi darah yang mengandung antigen permukaan, tertelan atau terciprat pada mukosa dan konjungtiva
2.      Imunisasi aktif
a.       Bayi baru lahir
b.      Anak yang belum memperoleh imunisasi pada masa bayi
c.       Kelompok yang beresiko tinggi mendapat inveksi HBV, misalnya transfusi darah defisiensi imune dan anak yang tinggal didaerah endemik
d.      Anak-anak dari pengidap HBV
e.       Kontak serumah dengan pengidap HBV

VIII.  KONTRAINDIKASI
Anak yang sedang sakit berat

IX.        BUKAN KONTRAINDIKASI
1.      Mencret 1 – 2 kali
2.      Batuk pilek sedikit
3.      Alergi terhadap non vaksin, misalnya makanan dan obat-obatan

X.           CARA PEMBERIAN
Dilakukan secara intramuskuler pada daerah vastus laterolis

XI.        HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1.      Vaksin bermutu :
Belum kadaluasa, kemasan utuh, alat pemantau paparan panas/beku baik, penampakan
2.      Waktu  penyuntikan tepat
3.      Tidak ada kontraindikasi
4.      Ada prosedur baku pelaksanaan imunisasi
5.      Petugas bekerja aseptis
6.      Penggunaan alat suntuk sekali pakai
7.      Teknik penyuntikan benar
Cara melarutkan dan mengisi alat sunti, posisi anak, lokasi penyuntikan, dosis vaksin dan cara/rute penyuntikan
8.      Penangulangan limbah alat suntik dengan benar
XII.     TEKNIK PEMBERIAN IMUNISASI
Persiapan :
1.      Persiapan ibu / orang tua :
Melakukan inform concent. Ada beberapa hal yang dilakukan dalam inform concent
·         Tanyakan pada orang tua / pengasuh bayi hal-hal berikut :
a.       Status kesehatan bayi
b.      Pengalaman / reaksi tehadap imunisasi yang pernah didapat sebelumnya
c.       Penyakit yang dialami dimasa lalu dan sekarang
·         Berikan informasi kepada orang tua / pengasuh tentang :
a.       Tindakan yang akan dilakukan
b.      Tujuan pemberian imunisasi hepatitis B
c.       Cara pemberian imunisasi hepatitis B
d.      Efek samping imunisasi hepatitis B dan penanggulangannya
·         Buat persetujuan medik. Simpan dalam catatan medik
2.      Persiapan Lingkungan
·         Bersih, aman dan nyaman bagi bayi
·         Tenang
·         Interaksi yang baik dengan anak agar anak tidak takut
3.      Persiapan alat
·         Vaksin Hepatitis B
·         Termos (vaccine carries)
·         Spuit 1 cc
·         Kom tutp dan kapas alkohol
·         Jarum 23 g
·         Bengkak
·         Pinset
·         Buku pencatatan
·         Tas imunisasi
Persiapan vaksin
·         Siapkan vaksin yang akan diberikan secara IM
·         Larutkan vaksin sesuai anjuran
·         Siapkan dalam jumlah dosisi yang diberikan
Cara pengisian semprit
·         Pegang botol vaksin dan bagian ujung barel dengan tangan kiri
·         Tarikan pangkal piston dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan ke arah bawah
Cara mengosongkan semprit
·         Peganglah bagian atas barel diantara telunjuk dan jari tengah tangan kanan
·         Kemudian doronglah pangkal piston dengan ibu jari tangan
·         Tangan kiri memegang botol kosong dan memasukan isi sempit tersebut ke dalamnya.
4.      Persiapan bayi
·         Letakkan bayi dengan posisi punggung dibawah atau dipangku oleh ibu.
·         Lakukan definisi pada bagian tubuh yang akan disuntik, yaitu pada paha bagain luar.
Pelaksanaan
1.      Cuci tangan
2.      Siapkan alat
3.      Pilih daerah otot yang akan disuntik
4.      Bersihkan daerah yang akan disuntik dengan kapas alkohol dan biarkan sampai kering atau dibersihkan dengan kapas + air sterill
5.      Yakinkan bahwa jenis obat dan dosis yang diberikan sudah tepat
6.      Isap obat yang akan disuntikkan ke dalam spuit dan pasang jarumnya
7.      Bila memungkinkan pegang bagian otit yang akan disuntik dengan menggunakan  ibu jari dan telunjuk
8.      Dengan satu gerakan cepat, masukkan jarum tegek lurus melalui kulit
9.      Tarik tuas perlahan untuk memungkinkan bahwa jarum tidak masuk ke pembuluh darah.
10.  Bila tidak dijumpai darah, suntikkan otot dengan tekana dalam waktu 3 – 5 detik
11.  Bila telah selesai, tarik jarum dengan sekali gerakan halus dan pelan dengan bola kasa sterill kering.
Pemberesan
1.      Bayi
-          Pakaikan kembali pakaian bayi
-          Serahkan bayi pada ibu untuk ditenangkan, misal dengan diberi ASI
2.      Ibu
-          Menulis tanggal imunisasi di KMS dan dibuku (anak / ibu) sesuai tanggal imunisasi
-          Mengingatkan  agar KMS disimpan dengan baik dibawa pada kunjungan berikutnya
-          Mengingatkan ibu untuk jadwal imunisasi berikutnya
3.      Penolong / petugas
-          Cuci tangan setelah melakukan imunisasi
-          Mencatat tanggal imunisasi dan jenis imunisasi yang diberikan di buku petugas
-          Cuci tangan setelah membereskan alat dan ruangan


4.      Alat
-          Buang sampah sesuai golongannya, yaitu benda tajam, non tajam, infeksi, limbah non infeksi
-          Tempatkan jarum dan alat suntik dalam kotak pengaman segera setelah melakukan imunisasi tanpa memasang kembali jarum dan tanpa memisahkan kembali jarum dan tanpa memisahkan jarum terlebih dahulu.
-          Tutup dan isolasikan kotak tempat pembuangan jarum sampai dapat dimusnahkan (dikubur dalam tanah, dibakar)
-          Lakukan dekontaminasi kemudian dicuci dan terakhir disterilkan pada alat-alat yang tidak habis pakai kemudian letakkan alat ditempat semula.
5.      Ruangan
Bersihkan dan rapikan ruangan

XIII.  EFEK SAMPING DAN PENANGGULANGAN
1.      Efek samping
Jarang ada efek samping dari imunisasi hepatitis B yang serius efek samping yang paling umum dari vaksin biasanya ringan dan cepat hilang. Efek samping ini ada 2 yaitu :
-          Efek lokal, seperti rasa sakit dan pembengkakan  pada tempat yang disuntik
-          Efek sistemik, seperti sedikit demam, lesu, perasaan tidak enak pada saluran cerna
Efek samping ini akan hilang dalam waktu 48 jam
2.      Penanggulangan 
Efek samping tersebut dapat ditanggulangi dengan istirahat yang cukup. Pemenuhan cairan dan nutrisi yang cukup.

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.